Ilan Mochamad, Fauzan (2024) Polemik pemahaman hadis tentang keutamaan dan batas wilayah Al-Masjid Al-Haram serta implikasinya terhadap penentuan keutamaan shalat di dalamnya. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (404kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (586kB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (970kB) |
||
Text (BAB V)
8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) |
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah terdapat polemik di kalangan ulama mengenai luasnya keutamaan shalat di Masjid al-Haram dan apakah wilayah tanah haram secara keseluruhan termasuk dalam keutamaan tersebut. Rumusan masalah berfokus pada validitas hadis, perbedaan pemahaman, dan implikasinya terhadap keutamaan shalat di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keutamaan dan batas wilayah Masjid al-Ḥaram berdasarkan hadis-hadis ṣaḥīḥ serta mengeksplorasi implikasinya. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif melalui studi pustaka dengan pendekatan analisis isi. Adapun sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutub al-tis`ah, kitab-kitab syarah hadis dan kitab ilmu hadis, sedangkan sumber sekunder berasal dari jurnal, karya ilmiah, dan sejenisnya. Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini terdiri dari tiga poin utama. Pertama, keabsahan hadis tentang keutamaan dan batas wilayah Masjid al-Haram menunjukkan bahwa mayoritas ulama sepakat bahwa hadis pertama memiliki status ṣaḥīḥ dengan dukungan riwayat muttabi` dan syawahid yang lebih kuat. Hadis kedua yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dianggap ṣaḥīḥ berdasarkan ijma' ulama, sementara hadis ketiga memiliki kelemahan ringan, karena perawi yang kurang baik dalam hafalan, sehingga mayoritas ulama menilai statusnya sebagai ḥasan. Kedua, terkait polemik pemahaman tentang keutamaan dan batas wilayah Masjid al-Haram, terdapat tiga pendapat: (1) seluruh tanah ḥaram Makkah termasuk dalam wilayah Masjid al-Haram, (2) keutamaan hanya berlaku di area fisik sekitar Ka`bah, dan (3) pandangan ulama kontemporer yang mengkombinasikan keduanya, dengan keutamaan yang lebih kuat di sekitar Ka`bah, tetapi tetap berlaku di seluruh tanah ḥaram Makkah dalam skala yang lebih rendah. Ketiga, perbedaan pandangan ini memberikan implikasi praktis bagi jamaah di Makkah, terutama dalam kondisi modern yang sering penuh sesak, dengan kemudahan bagi jamaah yang tidak selalu bisa melaksanakan shalat di sekitar Ka`bah. Pandangan ulama kontemporer memberikan ketenangan bahwa ibadah di wilayah ḥaram tetap memiliki keutamaan yang tinggi. Penelitian ini memperkaya literatur mengenai batasan Masjid al-Haram dengan analisis kritis terhadap sanad dan matan hadis, yang menunjukkan bahwa batasan Masjid al-Haram tidak hanya mencakup bangunan Ka`bah, tetapi juga wilayah sekitarnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Batas Masjid al-Haram; keutamaan shalat; batas wilayah tanah haram; syarah hadis; tanah haram |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits Al-Hadits dan yang Berkaitan > Dirayah/Ilmu tentang Keotentikan Hadits |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Ilan Mochamad Fauzan |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 02:52 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 02:52 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100039 |
Actions (login required)
View Item |