Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat Sumpah serta relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan : Studi analisis Juz 29-30

Muhamad, Pauzi (2024) Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat Sumpah serta relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan : Studi analisis Juz 29-30. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (258kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (159kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (218kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (791kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dan Sayyid Quthb terhadap ayat-ayat sumpah dalam Al-Qur’an, khususnya pada Juz 29 dan 30, memberikan perspektif yang mendalam tentang makna dan relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan. Kedua mufassir ini menggunakan pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan sumpah-sumpah Allah, Az-Zuhaili cenderung menggunakan metode ilmiah dan sistematis, sementara Quthb lebih menekankan pada pendekatan ideologis dan emosional. Studi ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan dalam penafsiran mereka, serta mengkaji bagaimana interpretasi ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan sehari-hari, menghubungkan pesan-pesan ilahi dengan moralitas, etika, dan panduan praktis bagi umat Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sumpah Allah dalam Al-Qur’an dengan menelaah penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir al-Munir dan tafsir fi zilal Al-Qur’an berkenaan ayat-ayat qasam yang terdapat dalam juz 29 & 30 kemudian dianalisa dan disimpulkan dari hasil penafsiraan kedua mufasir tersebut, rahasia qasam (sumpah) dan relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan. Dalam penelitian tesis ini penulis menggunakan analisa komparatif, yaitu mengkomparasikan dua penafsiran berbeda yaitu al-Munir dan fi zilal Al-Qur’an yang keduanya merupakan tafsir tematik (maudu’i). Kemudian diformulasikan baik korelasi serta diferensiasinya. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis dan model jenis penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa qasam dalam Al-Qur’an yang terdapat dalam juz 29 & 30, ditemukan sebanyak 18 surah yang tersebar di 48 ayat, pada juz 29 terdapat 10 ayat dari 5 surah, dan pada juz 30 terdapat 38 ayat dari 13 surah. Dari semua ayat qasam yang terhimpun sumpah Allah diklasifikasikan menjadi 5 kategori, diantaranya sumpahnya Allah dengan malaikat, benda langit, mahluk bumi, waktu dan tempat, adapun pada juz 29 ditemukan satu sumpah Allah dengan lafadz aiman dan yang dijadikan muqsam bihnya yaitu orang musyrik, sumpahnya Allah dalam Al-Qur’an memiliki rahasia dan nilai penting, diantaranya sumpahnya Allah menunjukan akan keagungan pencipta, penegasan dan penguatan yang disampaikan, meningkatkan keimanan dan keyakinan akan adanya hari akhir, mengajak manusia untuk merenung (tafakur) akan keindahan dan rahasia dibalik ciptaan Allah, mengajak manusia untuk mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah berikan, menguatkan pesan penting yang disampaikan dalam ayat-ayatnya, serta menjadi sumber ilmu dan hikmah bagi manusia. ENGLISH : The interpretations of Wahbah Az-Zuhaili and Sayyid Quthb on the oath verses in the Qur'an, particularly in Juz 29 and 30, provide profound perspectives on their meaning and relevance to life values. These two interpreters use different approaches in explaining Allah's oaths: Az-Zuhaili tends to use a scientific and systematic method, while Quthb emphasizes an ideological and emotional approach. This study aims to analyze the differences and similarities in their interpretations and examine how these interpretations can be applied in everyday life, linking divine messages with morality, ethics, and practical guidance for Muslims.The purpose of this research is to understand Allah's oaths in the Qur'an by examining Wahbah Az-Zuhaili's interpretation in Tafsir al-Munir and Sayyid Quthb's interpretation in Tafsir fi Zilal al-Qur'an regarding the oath verses in Juz 29 & 30. The study will then analyze and conclude the interpretations of these two exegetes, exploring the secrets of oaths and their relevance to life values.In this thesis research, the author uses a comparative analysis, compromising two different interpretations, namely al-Munir and fi Zilal al-Qur'an, both of which are thematic exegeses (maudu’i). The correlations and differentiations are then formulated. This research is descriptive-analytical and employs a qualitative research model.The results of this research assert that there are 18 surahs in Juz 29 & 30 containing 48 verses related to oaths. Juz 29 contains 10 verses from 5 surahs, while Juz 30 contains 38 verses from 13 surahs. From all the compiled oath verses, Allah's oaths are classified into five categories: oaths with angels, celestial bodies, earthly creatures, time, and place. In Juz 29, one of Allah's oaths uses the term "aiman" with the object being the polytheists. Allah's oaths in the Qur'an have secrets and important values, such as demonstrating the greatness of the Creator, reinforcing the conveyed messages, increasing faith and certainty in the Hereafter, inviting humans to reflect on the beauty and secrets behind Allah's creations, encouraging gratitude for Allah's blessings, strengthening the important messages conveyed in the verses, and being a source of knowledge and wisdom for humans.

Actions (login required)

View Item