Yusmani, Vebrie Luthfiyah (2011) Resiliensi pada survivor gempa yang mengalami Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD): Studi kasus terhadap R seorang survivor gempa bumi Bengkulu yang mengalami Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD)). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (73kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (51kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (80kB) | Preview |
|
Text (BAB I - BAB III)
4_bab1sd3.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
||
Text (BAB IV - BAB V)
5_bab4sd5.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
6_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) |
Abstract
Penelitian ini berawal dari begitu banyak bencana yang terjadi di Indonesia, salah satunya yaitu bencana alam berupa gempa bumi. Gempa bumi menyebabkan situasi kehidupan semakin sulit bagi individu yang mengalaminya. Individu yang selamat, yang berarti tidak meninggal dan ditantang untuk dapat survive dalam situasi bencana disebut sebagai survivor. Pasca bencana, 20-30% survivor dapat mengalami sebuah gangguan yang disebut sebagai Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD). Survivor yang mengalami PTSD, mengalami perubahan yang sangat negatif terhadap kondisi fisik, mental maupun sosial mereka. Saat dihadapkan pada kondisi tersebut, sangatlah mungkin apabila survivor yang mengalami PTSD memiliki keinginan untuk dapat bangkit kembali dari masa sulit yang dialaminya, kemampuan tersebut dikenal sebagai resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam mengenai resiliensi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi pada R sebagai salah seorang survivor gempa bumi Bengkulu yang mengalami Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD). Teori yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori resiliensi dari Reivich dan Shatte. Resiliensi merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Resiliensi dibangun dari tujuh kemampuan yang berbeda, yaitu emotion regulation (regulasi emosi), impuls control (pengendalian impuls), optimism (Optimis), empathy (empati), causal analisis (analisis penyebab masalah), self-efficacy (efikasi diri), dan reaching out (peningkatan aspek positif). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bersifat studi kasus. Teknik pengumpulan data yang diguanakan adalah observasi dan wawancara. Rancangan yang digunakan adalah single case design dengan melibatkan satu orang sebagai subyek penelitian. Hasil analisis kasus menunjukan bahwa survivor memunculkan gejala-gejala Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD) setelah mengalami peristiwa traumatik berupa gempa bumi Bengkulu pada tahun 2007. Simtom-simtom PTSD dirasakannya selama kurang lebih enam bulan paska gempa. Selama itu pula, ia mendorong dirinya sendiri untuk bangkit dan menghilangkan efek trauma yang dirasakannya. Kemampuan resiliensi yang dimilikinya cenderung tinggi. Hal ini terlihat dari kemampuannya dalam meregulasi emosi, mengendalikan impuls yang muncul, optimis, dapat berempati dengan orang lain, menganalisis penyebab suatu masalah, efikasi diri, dan dapat meningkatkan aspek positif.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD); bencana; Survivor Gempa; |
Subjects: | Differential and Developmental Psychology > Individual Psychology, Characters |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 28 Mar 2016 09:06 |
Last Modified: | 04 Feb 2019 08:41 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/1003 |
Actions (login required)
View Item |