Fahlevi, Muhamad Riza (2024) Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Menurut Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI-.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I Pendahuluan.pdf Download (319kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB 2 TINJAUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (377kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB 3 METODE.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB 4 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (507kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
BAB 5 SIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only Download (80kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) | Request a copy |
Abstract
Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan isu penting dalam kajian hukum dan politik Islam di Indonesia. Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai dua organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran signifikan dalam memformulasikan pandangan tentang konsep negara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui dan juga mendalami tentang konsep darul ahdi was syahadah menurut Muhammadiyah dan juga kaitannya dengan konsep NKRI juga bertujuan untuk mengetahui dan juga mendalami tentang konsep Mu’ahadah Wathaniyyahmenurut Nahdhatul Ulama dan juga kaitannya dengan konsep NKRI dan juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara konsep NKRI menurut Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama dan juga kaitannya dengan konsep NKRI Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kesepakatan, yang menyatakan bahwa keputusan dalam kehidupan berbangsa harus didasarkan pada konsensus yang disepakati bersama. Teori ini dipandang relevan karena baik Muhammadiyah maupun NU mendasarkan konsep mereka pada prinsip-prinsip kesepakatan yang tercermin dalam pendirian NKRI, yaitu Darul Ahdi wa Syahadah sebagai konsep Muhammadiyah dan Mu’ahadah Wathaniyyah sebagai konsep NU. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan. Penelitian ini mengkaji sumber-sumber primer seperti keputusan resmi Muhammadiyah dan NU, serta literatur sekunder dari buku dan jurnal yang relevan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kajian pustaka, dan analisis data dilakukan dengan cara deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Darul Ahdi Wassyahadah menurut Muhammadiyah dan Mu’ahadah Wathaniyyah menurut Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kesamaan dalam mendukung eksistensi NKRI. Muhammadiyah melalui Darul Ahdi Wassyahadah mengakui NKRI sebagai negara hasil konsensus yang sah dan menempatkan umat Islam sebagai saksi dalam menjaga keadilan sosial serta kesejahteraan bangsa. Sementara itu, NU melalui Mu’ahadah Wathaniyyah menegaskan bahwa mempertahankan NKRI merupakan bagian dari kewajiban agama, dengan semangat perjanjian kebangsaan dan cinta tanah air. Kedua konsep ini sepakat bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan keduanya menekankan pentingnya menjaga persatuan nasional. Perbedaan utama terletak pada istilah dan pendekatan yang digunakan, namun tujuan akhirnya sama, yaitu menjaga keutuhan dan stabilitas NKRI.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Darul Ahdi wa Syahadah; Mu’ahadah Wathaniyyah; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) |
Subjects: | Political dan Government Science > State Political dan Government Science > Theories of Origin |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Riza Pahlevi |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 01:19 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 01:19 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100699 |
Actions (login required)
View Item |