Baits, Abdul (2018) PasangsSurut toleransi Umat beragama Islam dan Kristen Protestan di Kampung Kalaksanan Desa Cikawungading Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 1936 - 2015. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abestrak.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (347kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (489kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (641kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR SUMBER)
8_daftarsumber.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) | Request a copy |
Abstract
Kampung Kalaksanan Desa Cikawungading Kecamatan Cipatujah secara administratif termasuk kedalam wilayah Kabupaten Tasikmalaya bagian Selatan. Agama Islam cukup lama berkembang di wilayah ini sekitar tahun 1678-1730 yang di sebarkan oleh seorang wali yaitu Syekh Abdul Muhyi. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1936 Agama Kristen Masuk ke wilayah ini yang di bawa oleh para misionaris Belanda. Perjumpaan di antara keduanya, tidak terjadi secara langsung karena pada saat itu Agama Islam hanya tersebar di wilayah Pesisir Pantai Cipatujah dan Agama Kristen menempati wilayah pedalaman kampung Kalaksanan sekarang. Seiring perkembangan jaman dan bertambahnya penduduk perjumpaan diantara keduanyapun tidak bisa di hindarkan lagi, sehingga terciptalah hubungan yang baik meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi sebuah gesekan hal ini yang kemudian melahirkan pasang surut sikap toleransi antara umat Islam dan Kristen di Kampung Kalaksanan Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu faktor dan pola kehidupan seperti apa yang di terapkan oleh masyarakat Islam dan Kristen Kampung Kalaksanan sehingga mereka bisa hidup rukun berdampingan satu sama lain meskipun berbeda keyakinan. Selanjutna peneliti ingin mengangkat sebuah sejarah lokal yang berada di daerah terpencil untuk mengetahui bagaimana sejarah awal keberadaan orang-orang Kristen dan perjumpaanya dengan Islam di Kampung Kalaksanan Desa Cikawungading. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis yang lazim di pergunakan dalam penelitian sejarah. Langkah-langkah penelitiannya antara lain, Heuristik (mengumpulkan sumber-sumber) baik dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, Kritik (analisis sumber eksternal dan internal), Interperetasi (penafsiran) dan Historiografi (penulisan sejarah). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terciptanya keharmonisasian kerukunan beragama, karena masing-masing dari setiap pemeluk agama saling terbuka dan menerima dari agama lain, apalagi mereka sudah ada sejak puluhan tahun. Selain itu, terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi sikap toleransi yaitu: ikatan kekeluargaan, perkawinan, kerjasama perekonomian, gotong royong, saling menghormati dan menghargai antara umat beragama. Dalam kaitanya dengan pasang surut sikap toleransi antar umat beragama, masyarakat Kampung Kalaksanan secara umum mempunyai pola sikap toleransi yang sangat dinamik. Hal ini terlihat dari pola hubungan sosial keagamaan dan pola hubungan sosial kemasyarakatan, yang mana hal tersebut akan menjelaskan bagaimana toleransi umat beragama antara masyarakat Islam dan Kristen di Kampung Kalaksanan Desa Cikawungading Kabupaten Tasikmalaya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Toleransi; Umat Beragama; Islam dan kristen |
Subjects: | Islam > Islam and Christianity |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Yusep Abdul Baits |
Date Deposited: | 25 Jun 2018 02:30 |
Last Modified: | 25 Jun 2018 02:30 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/10102 |
Actions (login required)
View Item |