Nilai-nilai etis hak mahar dalam Al-Qur’an menurut tafsir Lathaif Isyarah karangan Imam Al-Qusyairi

Andaya, Nugraha (2024) Nilai-nilai etis hak mahar dalam Al-Qur’an menurut tafsir Lathaif Isyarah karangan Imam Al-Qusyairi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) Text (COVER).pdf Download (71kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) Text (ABSTRAK).pdf Download (196kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) Text (DAFTAR ISI).pdf Download (148kB) | Preview
	Text (BAB I) Text (BAB I).pdf Restricted to Registered users only Download (332kB) | Request a copy
	Text (BAB II) Text (BAB II).pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) | Request a copy
	Text (BAB III) Text (BAB III).pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) Text (BAB IV).pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) | Request a copy
	Text (BAB V) Text (BAB V).pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Text (DAFTAR PUSTAKA).pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) | Request a copy

Abstract

Mahar merupakan kewajiban bagi seorang laki-laki kepada perempuan yang dinikahinya, dan jika tidak ditunaikan, laki-laki tersebut dianggap berdosa dalam perspektif hukum Islam. Para ulama fikih sepakat bahwa memberikan mahar atau maskawin adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang suami kepada istrinya, dan hal ini merupakan salah satu syarat sahnya pernikahan dalam Islam. Mahar dipahami sebagai bentuk penghargaan, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap hak-hak istri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif sumber data yang memberikan penjelasan dan dapat menunjang dalam analisis, seperti jurnal, artikel yang berhubungan dengan hak penentuan mahar dalam Al- Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran nilai-nilai etis hak mahar dalam Al-Qur’an menurut Tafsir Lathaif Isyarah Karangan Imam Al-Qusyairi dan untuk mengetahui nilai-nilai etis dibalik ketetapan mahar dalam Al-Qur’an menurut Tafsir Lathaif Isyarah Karangan Imam Al-Qusyairi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai etis yang digariskan oleh Imam Al-Qusyairi dalam pemberian mahar masih sangat relevan dengan kondisi zaman sekarang. Di tengah perubahan sosial dan budaya, ajaran tentang keikhlasan, penghormatan terhadap hak-hak perempuan, dan kesetaraan dalam pernikahan tetap relevan sebagai landasan etis. Mahar, yang dalam Al-Qur’an diajarkan sebagai hak yang harus diberikan dengan penuh tanggung jawab, berfungsi untuk mencegah eksploitasi terhadap perempuan serta mendorong terciptanya keharmonisan dalam rumah tangga. Penafsiran Imam Al-Qusyairi mengingatkan kita bahwa dalam pernikahan, nilai spiritual dan etika harus selalu dijaga, terutama dalam aspek pemberian mahar. Dalam Tafsir Lathaif Isyarah, Imam Al-Qusyairi menafsirkan mahar sebagai kewajiban etis yang melampaui sekadar pemberian materi, dengan menekankan bahwa mahar mengandung nilai-nilai spiritual yang mendalam. Mahar bukan hanya wujud dari kewajiban hukum suami kepada istri, tetapi juga merupakan simbol kasih sayang, penghargaan, dan komitmen suami terhadap istrinya. Imam Al-Qusyairi menyoroti bahwa pemberian mahar harus dilakukan dengan hati yang ikhlas dan tanpa paksaan, menunjukkan betapa pentingnya niat tulus dalam tindakan ini. Nilai-nilai etis yang terkandung dalam pemberian mahar, seperti keikhlasan, penghormatan, dan tanggung jawab, menjadi fondasi moral yang mengatur hubungan antara suami dan istri.

Actions (login required)

View Item