Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap penyebaran berita bohong dalam putusan nomor 203/Pid.Sus/2019/Pn.Jkt.Sel

Falmayori, Shanda Leslie (2024) Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap penyebaran berita bohong dalam putusan nomor 203/Pid.Sus/2019/Pn.Jkt.Sel. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (214kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (257kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DaftarIsi.pdf Download (224kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_Bab1.pdf Download (320kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (584kB)
	Text (BAB III) 6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (276kB)
	Text (BAB IV) 7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB)
	Text (BAB V) 8_Bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB)

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi informasi yang semakin maju menimbulkan suatu kejahatan baru, salah satunya penyebaran berita bohong hoaks. Penyebaran berita bohong hoaks dapat menimbulkan keresahan dan kegaduhan dalam kalangan masyarakat. Dalam Putusan Nomor 203/Pid.Sus/2019/PN.Jkt.Sel seorang aktivis melakukan tindak pidana dengan menyebarkan berita bohong di media sosial. Dalam putusan tersebut, terdakwa dinyatakan bersalah atas tindak pidana penyebaran berita bohong yang berdampak terhadap ketertiban umum. Jumlah hukuman yang dijatuhkan perlu dikaji relevansinya berdasarkan hukum pidana Islam, karena tindakan tersebut tidak sesuai dengan tujuan syari’ah (maqasid al-syari’ah) dan masuk ke dalam jarimah ta’zir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum hakim terhadap tindak pidana penyebaran berita bohong berdasarkan Putusan Pengadilan Nomor 203/Pid.Sus/2019/PN.Jkt.Sel serta mengkaji unsur-unsur tindak pidana dan kesesuaian sanksi yang dijatuhkan dalam putusan tersebut dengan menerapkan prinsip-prinsip hukum pidana Islam. Kerangka berpikir pada penelitian ini berlandaskan hukum positif, Al-Qur’an dan Hadits serta menggunakan teori yang berkenaan dengan jarimah ta’zir. Serta menggunakan teori pertimbangan hukum hakim dan teori keadilan substantif dengan berlandaskan pada Putusan Nomor 203/Pid.Sus/2019/PN.Jkt.Sel. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang berfokus untuk mendeskripsikan suatu fenomena atau kejadian secara terperinci dan sistematis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif yang berfokus pada analisis bahan hukum utama Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan hukum hakim yang terdapat dalam Putusan Nomor 203/Pid.Sus/2019/PN.Jkt.Sel dilakukan atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang bersifat yuridis, sosiologis, psikologis, filosofis,dan keadilan substantif. Terdakwa telah memenuhi unsur tindak pidana sebagaimana pada putusan No. 203/Pid. Sus/2019/PN.Jkt.Sel dengan dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Sedangkan dalam hukum pidana Islam tindak pidana penyebaran berita bohong dikategorikan dengan jarimah ta’zir, unsur jarimah ta’zir yaitu, unsur perbuatan fisik, unsur kesalahan, unsur legalitas, unsur subjek, unsur korban dan unsur sanksi. Sanksi jarimah ta’zir hukumannya tidak ditentukan secara spesifik dalam al-Qur’an maupun hadits, sehingga penentuan sanksinya diserahkan kepada hakim atau ulil amri/penguasa. Hukuman terdakwa penyebaran berita bohong dengan sanksi ta’zir bisa diberikan dalam bentuk hukuman cambuk, penjara, atau pengasingan sesuai dengan berat atau ringannya perbuatan tindak pidana tersebut.

Actions (login required)

View Item