Risdayanti, Anisa and risdayanti, anisa99 (2021) Toleransi beragama menurut pegiat dialog lintas iman di Jakatarub: Jaringan kerja antar umat beragama. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (349kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
lampiran (67).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini menjelaskan refleksi terhadap empat konsepsi toleransi Rainer Forst dalam sudut pandang pegiat dialog lintas iman di JAKATARUB serta bagaimana peran mereka dalam memelihara toleransi beragama. Penilitian ini adalah penelitian personal terhadap ketiga orang pegiat dialog lintas iman, dimana ketiganya tergabung dalam komunitas yang sama, yaitu JAKATARUB. Pegiat tersebut terdiri dari tiga orang yang memiliki keunikan identitas agama, yakni pegiat dialog lintas iman yang merupakan pemeluk agama Kristen Ortodoks, Penghayat Budi Daya dan Baha’i. Penelitian dengan judul Toleransi Beragama Menurut Pegiat Dialog Lintas Iman di JAKATARUB (Jaringan Kerja Antar Umat Beragama) ini diteliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini merupakan penyampaian temuan secara lugas terhadap data dalam bentuk kata-kata maupun kalimat. Teori agama yang digunakan berasal dari perspektif Joachim Wach sedangkan teori toleransi datang dari tokoh teori politik dan filsafat bernama Rainer Forst yang menggagas empat konsepsi toleransi, meliputi toleransi sebagai konsepsi izin, konsepsi koeksistensi, konsepsi penghoramatan dan konsepsi penghargaan. Kemudian konsepsi toleransi tersebut dibicarakan dalam konteks Beragama. Adapun yang menjadi landasan di Indonesia dalam menegakkan sikap toleransi beragama yakni UUD 1945 pasal 28E dan pasal 29 tetntang Agama. Dalam menganalisis peran pegiat dialog lintas iman dalam memelihara toleransi beragama didukung oleh teori tentang kebutuhan dasar dari Maslow. Intensitas yang tinggi dari para pegiat dialog lintas iman di JAKATARUB dalam berjumpa dan berdialog dengan identitas lainnya yang beragam membuat mereka menghayati dan menghidupi toleransi beragama mencapai pada taraf yang dalam, yakni dengan pro terhadap keberagaman dan pro eksistensi. Temuan lainnya terletak pada toleransi beragama yang diaplikasikan dalam praktik berupa kesediaan menerima perbedaan dan menjadikan mereka yang ragam sebagai bagian yang sama-sama penting dan berarti dalam hidupnya. Bahkan ketiga pegiat dialog lintas iman di JAKATARUB dengan suka rela mejadi fasilitator dalam menyebarkan nilai-nilai keberagaman, perdamaian, kerukunan dan kemanusiaan. Sehingga tiap-tiap orang dengan leluasa dapat mengekspresikan caranya menjadi manusia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pegiat Dialog Lintas Iman; Agama; Toleransi Beragama |
Subjects: | Relationship of Libraries > Relationship with the Community Social Groups > Religious Groups |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Anisa Risdayanti |
Date Deposited: | 01 Jul 2025 08:09 |
Last Modified: | 01 Jul 2025 08:09 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/101322 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |