Kasus penistaan agama dalam Tabloid Monitor tahun 1990 - 1991

Zharfan, Fariha Alghina (2024) Kasus penistaan agama dalam Tabloid Monitor tahun 1990 - 1991. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (98kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (149kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (156kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (374kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (707kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka (7).pdf Restricted to Registered users only Download (293kB)

Abstract

Penistaan agama adalah tindakan merendahkan suatu agama atau keyakinan tertentu, baik secara verbal maupun non-verbal, yang dilakukan di muka umum dengan sengaja sebagai ungkapan kebencian terhadap agama tersebut. Tindakan ini sangat mungkin terjadi di wilayah yang penduduknya memiliki keragaman keyakinan. Salah satu faktor penyebab terjadinya penistaan agama adalah minimnya toleransi antarumat beragama dalam masyarakat yang plural—khususnya dalam hal agama. Di Indonesia, kasus penistaan agama pernah dilakukan oleh salah satu media massa, yaitu Tabloid Monitor. Dalam sebuah artikel berjudul “Ini Dia: 50 Tokoh yang Dikagumi Pembaca Kita”, tabloid tersebut menempatkan nama Nabi Muhammad SAW di urutan ke-11 dalam hasil angket tokoh idola. Artikel tersebut memicu kemarahan umat Islam Indonesia hingga menyebabkan amuk massa. Reaksi keras masyarakat ini diduga juga dipengaruhi oleh situasi politik pada masa Orde Baru, yang cenderung merepresi kelompok beragama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah penistaan agama khususnya dalam media massa di Indonesia mulai dari analisis sosio-historis hubungan negara dengan agama di Indonesia, hubungan antarumat beragama di Indonesia, contoh-contoh penistaan agama yang pernah terjadi di Indonesia dari masa ke masa, hingga cara kaum beragama menghadapi penistaan tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami bagaimana kasus penistaan agama dalam Tabloid Monitor itu terjadi, mulai dari latar belakangnya, respon masyarakat terhadap kasus tersebut hingga penyelesaiannya Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah adalah sebuah metode penelitian yang terdiri dari empat tahapan yaitu, heuristik (pengumpulan sumber), kritik (verifikasi sumber atau data untuk menemukan fakta), interpretasi (penafsiran atau analisis dan sintesis fakta-fakta sejarah), serta historiografi (penulisan fakta-fakta sejarah yang telah selesai diinterpretasi). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui dan dipahami bahwa: terbitnya artikel “Ini Dia: 50 Tokoh yang Dikagumi Pembaca Kita” tidaklah didasari maksud apapun kecuali sebagai hiburan. Intoleransi serta ketidakpekaan Arswendo Atmowiloto sebagai pemimpin redaksi Monitor terhadap SARA disebabkan oleh minimnya edukasi tentang nilai-nilai dasar yang sakral dari agama lain—dalam hal ini agama Islam. Respon masyarakat berupa amarah dan amuk massa dalam menanggapi kasus tersebut tidak terlepas dari pengaruh represi pemerintahan Orde Baru terhadap kaum beragama serta maraknya isu Kristenisasi di kalangan masyarakat pada masa itu. Akibat dari kelalaiannya, SIUPP Tabloid Monitor dicabut, Arswendo dicopot dari segala jabatan yang dipangkunya, serta diajukan ke meja hijau atas dasar pasal 156 A KUHP tentang Penodaan Agama dan Unsur-unsurnya dengan vonis hukuman selama 5 tahun penjara.

Actions (login required)

View Item