Pengaruh metode senam otak terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun: Penelitian kuasi eksperimen di kelompok A RA Persis 235 Nasrullah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung

Maryani, Yayam (2024) Pengaruh metode senam otak terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun: Penelitian kuasi eksperimen di kelompok A RA Persis 235 Nasrullah Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Sarjana thesis, Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (Cover) 1 Cover.pdf Download (77kB) | Preview
Preview	Text (Abstrak) 2 Abstrak.pdf Download (115kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Isi) 3 Daftar Isi.pdf Download (98kB) | Preview
Preview	Text (Bab I) 4 Bab I.pdf Download (209kB) | Preview
	Text (Bab II) 5 Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB)
	Text (Bab III) 6 Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB)
	Text (Bab IV) 7 Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB)
	Text (Bab V) 8 Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (62kB)
	Text (Daftar Pustaka) 9 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi adanya permasalahan anak pada perkembangan motorik anak. Di antaranya ada beberapa anak masih belum bisa mengkoordinasi tangan dan mata, seperti menggambar, menulis, menggunting yang belum rapi dan kadang masih meminta bantuan dari guru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak sebelum penerapan metode senam otak di kelompok A RA Persis 235 Nasrullah Kota Bandung, untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak sesudah penerapan metode senam otak pada anak di kelompok A RA Persis 235 Nasrullah Kota Bandung, dan untuk mengetahui pengaruh metode senam otak terhadap kemampuan motorik halus anak di kelompok A RA Persis 235 Nasrullah Kota Bandung. Penelitian ini berlandaskan bahwa gerakan-gerakan dalam senam otak dapat untuk merangsang perkembangan sinergis di seluruh area otak, termasuk otak kanan, otak kiri, otak depan, dan otak belakang. Latihan senam otak secara rutin dapat memenuhi kebutuhan nutrisi otak dan memperbanyak jumlah sel glial. Sel glial berfungsi memberikan nutrisi pada neuron, melindungi otak dari zat beracun, menghapus sisa neuron yang mati, dan mengelilingi neuron. Selain itu, gerakan senam otak juga memperkuat ganglia basalis, yaitu area yang berperan dalam mengatur keterampilan motorik halus. Dengan gerakan senam otak tersebut, diyakini dapat mempengaruhi kemampuan koordinasi dan keterampilan motorik anak. Dengan berkembangnya kemampuan anak dalam mengoordinasikan tangan dan mata, maka anak dapat melakukan gerakan ringan seperti menulis, menggambar dan menggunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode eksperimen dengan Pre-experimental design. Subjek pada penelitian ini adalah kelompok A RA Persis 235 Nasrullah Kota Bandung dengan jumlah sampel 26 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabiliitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebelum diterapkan metode senam otak (pretest) adalah sebesar 59,81 dengan kategori kurang dan nilai rata-rata setelah diterapkan metode senam otak (posttest) adalah sebesar 82,56 dengan kategori sangat baik. Perbedaan nilai rata-rata antara pretest dan posttest ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan pula dengan uji hipotesis bahwa t_(hitung )>t_tabel dengan nilai t_(hitung ) = 11,39 dan pada t_tabel = 2,056. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi terbukti bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode senam otak terhadap kemampuan motorik halus anak usia dini.

Actions (login required)

View Item