Andhitiyara, Ricko (2018) Perkembangan Arsitektur Masjid Agung Baing Yusuf di Purwakarta (1993-2012). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (15kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (43kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (442kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) | Request a copy |
Abstract
Masjid Agung Baing Yusuf merupakan masjid agung yang berada di Kabupaten Purwakarta yang telah berdiri pada tahun 1826. Baing Yusuf merupakan pendiri masjid sekaligus seorang ulama penyebar agama Islam di daerah Purwakarta ketika itu. Masjid agung dalam perjalanannya dari pertama kali didirikan sampai 2012 telah mengalami banyak sekali perubahan, baik itu dengan cara direnovasi maupun dipugar. Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa rumusan masalah yang penulis angkat: Pertama, bagaimana profil Masjid Agung Baing Yusuf di Purwakarta? Kedua, bagaimana perkembangan arsitektur Masjid Agung Baing Yusuf di Purwakarta (1993-2012)?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Adapun metode penelitian ini dilakukan melalui 4 tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan yang terakhir historiografi. Pertama, masjid agung berdiri pada tahun 1826 atas prakarsa R.H.M Joesoef atau Baing Yusuf dengan bantuan dari masyarakat setempat. Baing Yusuf merupakan seorang ulama sekaligus Hoofdpenghulu di Kabupaten Karawang yang menetap di Purwakarta. Dulu Purwakarta merupakan ibukota Kabupaten Karawang yang diresmikan berdasarkan besluit (surat keputusan) Pemerintah Kolonial tanggal 20 Juli 1831 No 2 yang dibangun di lahan kosong daerah Sindangkasih. Pada tanggal 29 Januari 1949 dengan Surat Keputusan Wali Negeri Pasundan No 12, Kabupaten Karawang dipecah menjadi dua, Karawang bagian timur yang menjadi Kabupaten Purwakarta dan Karawang bagian barat menjadi Kabupaten Karawang. Kedua, perkembangan arsitektur Masjid Agung Baing Yusuf terjadi pada tahun 1926 yang dilakukan oleh R. Ibrahim Singadilaga dengan penambahan bak air dan tempat mandi marbot, tahun 1955-1980 masjid agung mengalami beberapa kali perubahan seperti penambahan bangunan, sayap kiri dan kanan masjid, tempat wudhu dan bahkan pada tahun 1979 masjid agung direnovasi besar-besaran dengan tidak merubah bentuk asli dan artistiknya. Pada tahun 1993, Bupati Purwakarta merenovasi total masjid dikarenakan berubahnya arah kiblat sehingga bentuk artistik dan aslinya sudah berubah. Masjid agung kembali direnovasi di bagian depan, samping kiri dan kanan bahkan di bangun tempat wudhu dan taman oleh H. Dedi Mulyadi, SH yang terjadi pada tahun 2011-2012.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkembangan; Arsitektur Masjid; Purwakarta; Baing Yusuf |
Subjects: | Buildings for Religious Architecture Buildings for Religious Architecture > Mosques and Minarets Architecture |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Ricko RA Andhitiyara |
Date Deposited: | 05 Jun 2018 02:30 |
Last Modified: | 05 Jun 2018 02:30 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/10191 |
Actions (login required)
View Item |