Pelaksanaan arisan Logam Mulia di PT Pegadaian (Persero) Syari'ah Unit Cinunuk dihubungkan dengan Pasal 1237 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata

Sari, Noviani (2018) Pelaksanaan arisan Logam Mulia di PT Pegadaian (Persero) Syari'ah Unit Cinunuk dihubungkan dengan Pasal 1237 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (83kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (77kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (132kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (184kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (150kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (72kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB) | Request a copy

Abstract

Pelaksanaan Arisan Logam Mulia merupakan salah satu produk pegadaian yang tepatnya terdapat dalam produk mulia yang dimana pelaksanaan arisan ini adalah salah satu bentuk/cara untuk mendapatkan suatu logam mulia. Dalam pelaksanaan arisan logam mulia ini tentu tidak lepas dari adanya suatu resiko yang akan ditimbulkan baik oleh Pihak Pegadaian maupun Pihak Nasabah. Dalam Pasal 1237 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata telah ditentukan bagaimana caranya menyelesaikan suatu masalah akan resiko tersebut, yang dimana Pada suatu perikatan untuk memberikan suatu kebendaan tertentu, kebendaan itu semenjak perikatan adalah atas tanggungan si berpiutang (kreditur/instansi). Jika si berutang (debitur/nasabah) lalai akan menyerahkannya, maka semenjak kelalaian kebendaan adalah atas tanggungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah, Pertama, mengetahui Bagaimana resiko yang terjadi dalam pelaksanaan arisan logam mulia yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) Syari’ah Unit Cinunuk baik kesalahan/ kekeliruan dari nasabah maupun dari pegadaian itu sendiri dihubungkan dengan Pasal 1237 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata. Kedua, mengetahui pencegahan resiko yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan arisan logam mulia dihubungkan dengan Pasal 1237 Kitab Undang- undang Hukum Perdata Konsep Kerangka Pemikiran ini terletak pada Asas- asas perjanjian dalam suatu perikatan antara kedua belah pihak antara pihak nasabah dan pihak pegadaian itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis-empiris. Metode deskriptif analitis yang berarti bahwa penelitian berusaha untuk memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti dan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Yuridis Empiris dalam penelitian ini maksudnya adalah menganalisis permasalahan yang dilakukan dengan cara memadukan bahan- bahan hukum data sekunder dan data primer yang diperoleh dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan arisan logam mulia di PT Pegadaian Syari’ah Unit Cinunuk ditemukannya suatu masalah yang berkaitan dengan resiko dalam pelaksanaan arisan logam mulia. Dalam halnya perjanjian ini telah terjadi suatu wanpretasi yang dilakukan oleh nasabah yang dimana resikonya harus ditanggung oleh nasabah itu sendiri. Yang dimana Pasal 1237 Kitab Undang- undang Hukum Perdata harus diterapkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Arisan, Logam Mulia
Subjects: Financial Economics, Finance > Investment
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Noviani Sari
Date Deposited: 14 Aug 2018 03:10
Last Modified: 14 Aug 2018 03:10
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/10216

Actions (login required)

View Item View Item