Syarifudin, Syarifudin (2018) Jalan kesempurnaan menurut Jamaah Insan Al-Kamil di Cijati Desa Cikareo Selatan Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang. Diploma thesis, uin sgd bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf Download (705kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) |
Abstract
Setiap sekte keagamaan memiliki ciri khasnya masing-masing, baik itu yang bersifat fundamental, radikal, ataupun yang bersifat kesufian. Salah satunya adalah Jamaah Insan Al-Kamil yang berada di Cijati Desa Cikareo Selatan Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang. Jamaah ini bercorak tasawuf dengan konsep penyempurnaan diri dan ma’rifatullah yang menjadi pokok ajarannya. Sehingga, menarik untuk digali lebih mendalam bagaimana asal-usul Jamaah Insal Al-Kamil, konsep kesempurnaan dalam pandangan Insan Al-Kamil, serta bagaimana cara mencapai kesempurnaannya. Adapun tujuan dari permasalahan yang diteliti adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana asal-usul Jamaah Insan Al-Kamil, konsep kesempurnaan serta tata cara mencapai kesempurnaannya. Rujukan yang digunakan dalam meneliti Jamaah Insan Al-Kamil ini adalah konsep kesempurnaan dari Al-Jilli, Al-Ghazali dan Murtadha Muthahari. Kemudian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan teologis normatif sebagai pisau analisisnya. Dari data yang berhasil dikumpulkan, bahwa Jamaah Insan Al-Kamil merupakan penganut ajaran inti agama Islam. Jamaah Insan Al-Kamil ini merupakan regenerasi ke sepuluh dari ajaran-ajaran Islam yang bermuara kepada Rasulullah saw. Menurut Jamaah ini, kesempurnaan diri menjadi sebuah kewajiban yang harus dicapai oleh setiap manusia, agar ketika habis masa kehidupan di dunia dapat kembali ke hadirat Allah swt dan bersatu kembali dengannya. Proses penyempurnaan diri ini harus dilakukan ketika manusia masih hidup di dunia dengan cara berma’rfat kepada Allah. Adapun jalan yang dilalui untuk mencapai kesempurnaanya terbagi menjadi dua bagian, yaitu jalan dari atas ke bawah dan jalan dari bawah ke atas. Hal ini menjadi menarik dengan proses pengosongan diri dari sifat-sifat tercela, kemudian menghias diri dengan sifat-sifat terpuji. Sehingga, apabila kedua hal itu dapat dilalui dengan baik maka akan terbuka hijab antara manusia dengan Allah swt. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia yang mampu mencapai kesempurnaan dalam hidupnya, secara otomatis akan menyatu dengan Tuhannya. Sebab, hijab yang menjadi penghalang antara manusia dengan Tuhannya telah terbuka. Dengan demikian, manusia itu disebut sebagai Insan Kamil.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Insan Kamil; Tharikat; Tasawuf |
Subjects: | Teleology |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | syarifudin syarif udin |
Date Deposited: | 09 Jul 2019 07:04 |
Last Modified: | 09 Jul 2019 07:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/10243 |
Actions (login required)
View Item |