Penyelesaian perkara pidana melalui Restorative justice terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manusia lanjut usia (Manula): Studi kasus Polres Majalengka

fasya, Givari Kemal (2025) Penyelesaian perkara pidana melalui Restorative justice terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manusia lanjut usia (Manula): Studi kasus Polres Majalengka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (245kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (219kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar isi.pdf Download (510kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_Bab 1.pdf Download (499kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (544kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) | Request a copy

Abstract

Penerapan konsep Restorative Justice di Polres Majalengka bahwa tindak pidana lansia harus diselesaikan secara restorative justice, ada beberapa laporan tindak pidana yang dilakukan oleh manula kepolisian mewajibkan untuk diselesaikan secara restorative justice karena ada beberapa hal seperti factor criminal biologi yaitu adanya factor internal dirinya sendiri untuk melakukan kejatan, baik secara fisik maupun rohani, factor selanjutnya criminal sosiologi yang melahirkan seorang penjahat dari faktor lingkunganya seperti faktor ekonomi,kesenjangan, dan sosial. Atas dasar adanya perdamaian dan pencabutan laporan pengaduan tersebut, penyidik Polres Majalengka menindaklanjutinya dengan dilakukan proses terjadinya perkara untuk menghentikan penyidikan perkaranya. Restorative justice suatu penyelesaian tindak pidana diluar pengadilan yang secara musyawarah atau media yang memperundingakan antara pelaku,korban, keluarga pelaku, keluarga korban dan masyarakat sebagai pasilitator. Tujuan untuk mengetahui penyelesaian perkara pidana melalui restorative justice terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula di Polres Majalengka, Untuk mengetahui hambatan-hambatan bagi penegak hukum dalam penyelesaian perkara pidana melalui restorative justice terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh manula di Polres Majalengka, Untuk mengetahui Upaya yang dilakukan danmengatasi kendala dalam penerapan Restorative Justice dalam tindak pidana yang dilakukan oleh manula di Polres Majalengka. Metode penelitian penulis menggunakan penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui adanya suatu variabel bebas untuk satu atau lebih variabel (variabel mandiri) tanpa membuat perbandingan atau menguji hubungan antara variabel tersebut dengan variabel lainnya dan menggunakan pendeketan yuridis empiris.Hasil dari penelitian ini yang pertama, penerapan restorative justice dalam tindak pidana yang dilakukan oleh Manusia Lanjut Usia sudah diterapkan dari beberapa kasus seperti pencurian padi. Namun kendala dalam penerapan Restorative Justice para pihak belum mengetahui tentang konsep restorative juticedalam hal ini terlihat dari hanya kemauannya, tindak pidana diselesaikan secara retrebutif, tidak adanya peraturan teknis dalam mengatur permasalahan Manula. kedunya, masyarakat tidak percaya kepada kepolisian. Banyak masyarakat yang beranggapan kurang baik kepada kepolisian ini juga suatu kendala dalam penerapan restorative justice dan masih belum paham tentang hukum. Ketiga, maka perlu segera dilakukan pengoptimalan restorative justice pada kasus yang sekiranya tidak perlu dilimpahkan ke pengadilan dan pihak kepolisian harus memberikan pemahaman kepada para pihak akan pengertian tentang restorative justice

Actions (login required)

View Item