Nurdin, Fahry Dwi (2024) Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap sistem bagi hasil budidaya kelinci : Studi kasus di peternakan kelinci di Desa Sukarapih Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1.cover.pdf Download (39kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. abstrak.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3.daftar isi.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4.bab1.pdf Download (373kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5.bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) |
||
Text (BAB III)
6.bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB) |
||
Text (BAB IV)
7.bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8.daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
10. lampiran_fahry.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Dalam hukum muamalat, ada beberapa sistem kerjasama yang dikenal seperti muzara’ah, mukhabarah, ijarah, musaqah, syirkah dan sebagainya. Bentuk kerjasama tersebut banyak dihajatkan oleh sebagian besar umat manusia. Akad mudharabah merupakan salah satu bentuk akad kerjasama yang menguntungkan antara pihak satu dengan pihak yang lain. Mudharabah merupakan akad perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama dalam suatu usaha. Salah satu pihak menempatkan modal yang disebut dengan shahibul maal, dan pihak lainnya sebagai pengelola usaha yang disebut dengan mudharib. Bagi hasil dari usaha yang dikerjakan dihitung sesuai dengan nisbah yang disepakati antara pihal-pihak yang bekerja sama Penelitian ini mengkaji pelaksanaan perjanjian kerjasama bagi hasil dalam pengembangbiakan ternak kelinci di Desa Sukarapih, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, ditinjau dari perspektif hukum Islam berdasarkan konsep mudharabah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan sumber data primer dari wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta sumber data sekunder dari literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan hukum Islam yang sesuai adalah pada syarat perjanjian suka sama suka. Sedangkan yang belum sesuai dengan hukum Islam yaitu dalam hal pemenuhan akad, tanggung jawab apabila hewan kelinci meninggal akibat kelalaian pihak pemelihara dan tidak adanya perjanjian tertulis yang mengakibatkan pelaksanaannya bisa saja terjadi kesalah pahaman dan konflik. Sehingga timbulah perselisihan yang dapat mengganggu terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing. Tinjauan hukum Islam tentang pelaksanaan bagi hasil ternak kelinci studi kasus di Desa Sukarapih Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan hukum Islam, yang sesuai adalah salah satu yang sesuai pada syarat perjanjian suka sama suka. Sedangkan yang belum sesuai dengan hukum Islam yaitu dalam hal pemenuhan akad, seperti tanggung jawaban apabila hewan kelinci mati akibat kelalaian pihak pemelihar dan tidak adanya perjanjian tertulis yang mengakibatkan pelaksanaannya bisa saja terjadi kesalahpahaman dan konflik. Sehingga bisa menimbulkan perselisihan yang dapat mengganggu terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bagi Hasil (Mudharabah); Perjanjian Kerja Sama |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Muamalat, Muamalah/Hukum Perdata Islam Animal Husbandry |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Muamalah |
Depositing User: | fahry dwi nurdin |
Date Deposited: | 20 Jan 2025 07:51 |
Last Modified: | 20 Jan 2025 07:51 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/103607 |
Actions (login required)
View Item |