Qabbani, Gifari Bunaya (2024) Tinjauan hukum Islam tentang larangan menikah pada bulan safar: Studi kasus di Desa Panyingkiran kecamatan Panyingkiran kabupaten Majalengka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (149kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (774kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (917kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (697kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (393kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN (19).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Larangan menikah pada bulan Safar merupakan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat di Desa Panyingkiran Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, sebagian masyarakat masih mempercayai aturan tentang larangan tersebut yang mana apabila melakukan pernikahan pada bulan Safar akan mendatangkan hal-hal yang tidak diiginkan atau hal-hal yang buruk akan terjadi dikemudian hari. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang larangan pernikahan pada bulan Safar, persepsi tokoh masyarakat tentang kepercayaan yang berkembang dan tinjauan hukum Islam terhadap larangan pernikahan pada bulan Safar yang masih dipercayai dan melekat pada masyarakat di Desa Panyingkiran Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menerangakan dan menggambarkan fenomena mengenai larangan perkawinan yang terjadi pada masyarakat Desa Panyingkiran dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris yang mana penelitian ini meneliti dan melihat bagaimana bekerjanya hukum di masyarakat yang berlaku, jenis data penelitian ini yaitu kualitatif, sumber utama dari penelitian ini adalah sumber data sekunder dan sumber data primer dengan teknik berupa pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa: 1) Latar belakang masyarakat masih mempercayai aturan tentang larangan melakukan pernikahan di bulan Safar karena bulan Safar merupakan bulan yang sial atau bulan pembawa musibah dan bulan kawinnya para binatang, maka dari itu masyarakat menghindari konsekuensi yang di timbulkan dari larangan tersebut, selain itu juga yang menjadi alasan tradisi ini masih berkembang di masyarakat, karena mereka mengaggap tradisi tersebut sebagai bentuk warisan nenek moyang mereka. 2) Tokoh masyarakat berpendapat bahwa bulan Safar secara umum tidak membawa kesialan atau musibah, bulan Safar merupakan bulan biasa sama halnya seperti bulan bulan yang lain, tidak ada larangan khusus pada bulan Safar, dan menjadikan bulan Safar sebagai momentum untuk introspeksi dan memperbaiki diri. 3) Tinjauan hukum Islam sebenarnya tidak terdapat aturan atau 4larangan mengenai larangan menikah pada bulan Safar, mengenai bulan sial atau bulan membawa musibah di dalam Islam tidak mengenal hal tersebut dan memandang fenomena ini hanya anggapan masyarakat saja.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Adat Tradisi; Larangan Pernikahan; Bulan Safar |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam Culture and Institutions > Marriage Customs of Life Cycle and Domestic Life > Wedding and Marriage Customs |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Gifari Bunaya Qabbani |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 02:34 |
Last Modified: | 22 Jan 2025 02:34 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/103662 |
Actions (login required)
View Item |