Setia, Nanta (2024) Pelaksanaan konsep nusyuz dalam kompilasi hukum Islam perspektif kesetaraan gender. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text
3_Daftar isi.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (328kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (126kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
Abstract
Kesetaraan gender melihat ketentuan nusyuz dalam KHI mengungkap adanya bias gender. Dalam KHI, peraturan tentang nusyuz hanya membicarakanbagi perempuan yang dianggap mangkir dari tanggung jawabnya sebagai istri. Sementara itu, tidak ada ketentuan setara yang mengatur laki-laki jikamengabaikan atau lalai dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami. Tujuan dari penelitian untuk memberikan gambaran mengenai konsep nusyuz dalam Kompilasi Hukum Islam serta mengidentifikasi landasan yang mendasari penetapan konsep tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis konsep nusyuz dari perspektif kesetaraan gender Penulisan skripsi ini menggunakan metodologi kualitatif. Sumber Data yang digunakan meliputi KHI, dan literatur-literatur yang mengulas konsep kesetaraan gender terhadap nusyuz. Peneliti menggunakan Teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan menggunakan metode hermeneutic untuk memahami konsep nusyuz dalam berbagai literatur Kesetaraan gender dalam konteks nusyuz juga selaras dengan maqasid syariah (tujuan utama syariah), yang bertujuan untuk menjaga keadilan, melindungi hak-hak individu, dan mempromosikan kesejahteraan sosial.Memandang nusyuz sebagai fenomena yang bisa terjadi pada kedua belah pihak dalam pernikahan, konsep ini mampu menjaga relevansinya dalam menghadapi dinamika sosial yang semakin kompleks, serta mendorong terciptanya lingkungan pernikahan yang adil dan seimbang bagi laki-laki dan perempuan. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan, bahwa konsep nusyuz dalam KHI merujuk pada tindakan istri yang dianggap melanggar kewajiban-kewajibannya. Landasan konsep nusyuz dalam KHI merujuk pada pendapat imam Syafi’i yang menyatakan bahwa nusyuz sebagai tindakan pembangkangan atau ketidaktaatan istri terhadap suami dalam hubungan berumah tangga, penetapan ini diambil melalui metode takahyyur, yaitu metode memilih pendapat hukum dari salah satu mazhab. Perspektif gender memberikan reinterpretasi terhadap konsep nusyuz dengan menekankan kesetaraan dan keadilan bagi laki-laki dan perempuan. Hal ini membuka peluang untuk membuat perubahan yang lebih positif dalam hubungan berumah tangga, serta melindungi hak-hak perempuan di mata hukum yang lebih adil.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | tidak ada lampiran |
Uncontrolled Keywords: | Nusyuz; Kompilasi Hukum Islam: Kesetaraan Gender |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Nanta Setia |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 04:10 |
Last Modified: | 05 Feb 2025 04:17 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/104054 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |