Pesan Dakwah dalam Seni Tradisional Debus

Maryani, dewi (2018) Pesan Dakwah dalam Seni Tradisional Debus. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (107kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_Bab I.pdf

Download (329kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf

Download (357kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf

Download (361kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf

Download (214kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (301kB) | Preview

Abstract

Kesenian tradisional Debus berkembang pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus, suatu kesenian yang mempertunjukkan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal api, minum air keras, memasukkan benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur di kepala dan lain-lain. Dari pernyataan diatas muncul pertanyaan. Adapun perntanyaan mayornya adalah apa pesan dakwah dalam tradisi debus di Menes Pandeglang Banten?Sedangkan pertanyaan minornya adalah meliputi bagaimana prosesi tradisi debus di laksanakan? Debus sebagai suatu kesenian tradisional di daerah Banten merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang. Pada waktu para penyebar agama Islam di Indonesia, pada awalnya kesenian debus digunakan sebagai media penyebaran ajaran Islam. Manusia merupakan mahluk sosial dan mahluk budaya, maka manusia selalu berdampingan dan berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya bantuan dari orang lain, karena pada daasarnya manusia saling membutuhkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kaitan dakwah dalam seni tradisional debus serta untuk mengetahui pesan dakwah dalam seni tradisional debus. metode yang dipakai adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara menggambarkan dan mengembangkan dengan jelas bagaimana pesan dakwah dalam seni tradisional debus di Menes Kabupaten panedglang. Data hasil penelitian dideskripsikan kemudian dilanjutkan dengan interpretasi dan analisis data yang digabungkan dengan konteks dakwah. Jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif berupa kata-kata, tindakan dan sumber data tertulis yang berkaitan dengan pesan dakwah dalam seni tradisional debus di Menes Pandeglang Banten. Konon kesenian yang disebut sebagai debus ada hubungannya dengan tarekat rifa’iyah yang dibawa oleh Nurrudin Ar-raniry ke Aceh pada abad ke-16. Para pengikut tarekat ini ketika sedang dalam kondisi epiphany (kegembiraan yang tak terhingga karena “bertatapmuka” dengan Tuhan), kerap menghantamkan berbagai benda tajam ketubuh mereka. Filosofi yanf mereka gunakan adalah “laa haula walla Quwata ilabillahil ‘aliyyil adhim” atau tiada daya upaya melainkan karena Allah semata. Simbolisasi keagamaan dalam kesenian debus menimbulkan sikap religius bagi para pemainnya, karena keyakinan merreka bahwa suatu pelanggaran norma agama akan menghilangkan kemampuan yang telah mereka miliki.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Debus; Kesenian; Penyebaran; Islam; Tradisional;
Subjects: Islam > Da'wah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Users 11 not found.
Date Deposited: 08 Jun 2018 03:38
Last Modified: 08 Jun 2018 03:38
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/10445

Actions (login required)

View Item View Item