Alifah, Laily (2018) Pandangan Moh.E.Hasim tentang Sesajen dan Ziarah Kubur dalam Tafsir Ayat Suci Lenyepaneun:Telaah Ayat-ayat tentang Syirik dan Wasilah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (686kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (577kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (679kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (902kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB) | Request a copy |
Abstract
Di zaman modern ini masih ada ummat Muslim yang melakukan tradisi sesajen. Seperti pada saat sedekah bumi, sedekah laut atau pembangunan rumah dan sebagainya. Mereka melarungkan sesajen yang dipercaya akan sampai kepada penunggu tempat tersebut. Mereka percaya bahwa makhlus halus atau roh-roh gaib itu bisa memberikan manfaat dan madharat kepada mereka. Diantara umat Islam juga ada yang rajin ziarah kubur ke makam para nabi, wali atau orang-orang saleh. Mereka percaya bahwa dengan bertawasul kepada mereka (para nabi, wali, orang-orang saleh) hajat mereka cepat terkabul. Para ulama berbeda pendapat tentang bolehnya bertawasul kepada para nabi, wali atau orang saleh yang telah meninggal. Sebagian ulama membolehkan, sedang sebagian lain melarang, Alasan sebagian ulama yang melarang karena perbuatan itu termasuk kepada syirik. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis ingin membahas tentang bagaimana pandangan Moh.E.Hasim tentang sesajen dan ziarah kubur dengan maksud tawasul kepada orang yang telah meninggal dalam penafsiran ayat tentang syirik dan wasilah di Tafsir Ayat Suci Lenyepaneun. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan Moh.E.Hasim tentang sesajen dan ziarah kubur dengan maksud tawasul kepada orang yang telah meninggal dalam dalam penafsiran ayat tentang syirik dan wasilah di Tafsir Ayat Suci Lenyepaneun. Metode yang ditempuh dalam penelitian skripsi ini adalah metode konten analisis dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisis buku yang terkait dan ditopang dengan berbagai buku pendukung. Adapun sumber primer dari penelitian ini adalah Tafsir Ayat Suci Lenyepaneun karya Moh.E.Hasim dan sumber sekunder yang digunakan adalah buku Syafaat, tawasul, dan tabaruk karya Syekh Muhammad Hisyam Kabbani. Sesajen menurut Moh.E.Hasim adalah perbuatan syirik, karena ia merupakan wujud dari kepercayaan masyarakat bahwa ada selain Allah yang bisa memberikan keselamatan dan bencana dalam kehidupan mereka. Perbuatan syirik ini tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT karena merupakan dosa besar. Oleh karena itu, bagi pelaku syirik harus cepat-cepat bertobat sebelum meninggal. Beberapa penyebab kesyirikan adalah karena masyarakat masih percaya tahayul dan kurang iman. Ziarah kubur dengan maksud bertawasul kepada orang yang sudah meninggal baik nabi sekalipun menurut Moh.E.Hasim merupakan perbuatan yang tidak ada contohnya dari nabi dan para pelakunya bisa menjadi musyrik. Menurutnya tawasul hanya boleh dilakukan dengan amal saleh dan meminta didoakan kepada orang yang masih hidup. Seperti pada saat Umar bin Khaththab bertawasul kepada paman Nabi yaitu ‘Abbas ra ketika muslim paceklik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Syirik;Sesajen;Tawasul;Moh.E.Hasim |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Ziarah Kubur |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tafsir Hadits |
Depositing User: | Laily Alifah |
Date Deposited: | 08 Jun 2018 07:43 |
Last Modified: | 08 Jun 2018 07:43 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/10470 |
Actions (login required)
View Item |