Astuti, Tripuji (2018) Kontribusi Pesantren Dzikir Al-Fath dalam Pelestarian Seni dan Budaya Sunda di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi Tahun 2010-2016. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (29kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (479kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai sebuah kontribusi yang dilakukan oleh Pesantren Dzikir Al-Fath Sukabumi dalam melestarikan Seni dan Budaya Sunda yang berada di lingkungan Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Sejarah Pesantren Dzikir Al-Fath Gunung Puyuh Kota Sukabumi serta kontribusinya dalam pelestarian seni dan budaya sunda tahun 2010-2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian masa lalu berdasarkan jejak-jejak yang dihasilkan, melalui empat tahap yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa Pesantren Dzikir Al-Fath Sukabumi yang resmi didirikan oleh Bapak Ust. Muhammad Fajar Laksana pada mulanya merupakan majlis dzikir yang mulai berdiri pada tahun 1996 di Nangeleng Sukabumi pada tahun 1996 dan melakukan sebuah perpindahan dari sebuah majlis menjadi sebuah pesantren ke daerah Karang Tengah Kecamatan Gunung Puyuh pada tahun 2010. Sedikit berbeda dengan pesantren lain pada umumnya, pesantren ini memasukan sebuah seni dan budaya sunda yang menjadi kegiatan tambahan (intra kurikuler) tanpa meninggalkan pembelajaran utamanya yaitu mempelajari ilmu agama seperti pesantren pada umumnya. Pesantren Dzikir Al-Fath yang mencoba untuk mempadupadankan kebudayaan asli daerah Sukabumi dengan pembelajaran ilmu agama yang berada dilingkungan pondok pesantren kini menjadi salah satu pesantren yang diperhitungkan keberadaannya di wilayah Sukabumi karena ciri khas seni dan budaya sunda yang dilestarikan di dalam lingkungan pesantren. Adapun upaya pesantren dalam melestarikan seni dan budaya sunda tercermin dengan adanya Ngagotong Lisung (Ngageulis), Maen Bola Leungeun Seuneu (Ngaboles), Pencak SilaMaung Bodas, serta pemeliharaan terhadap Museum Islam Sunda Prabu Siliwangi yang menyimpan benda-benda sejarah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pesantren; Kesenian; dan budaya |
Subjects: | Religious Education Culture and Institutions Culture and Institutions > Religious Institution |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Tri Pujiastuti |
Date Deposited: | 28 Jun 2018 04:36 |
Last Modified: | 28 Jun 2018 04:36 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/10497 |
Actions (login required)
View Item |