Prayoga, Win (2025) Makna kata al-Miskin dalam Al-Qur'an dan prinsip-prinsip produktifitas kerja : Analisis semantik ensiklopedik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text (SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIARISME)
3_skbebasplagiarisme.pdf Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (424kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (411kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji istilah al-miskin dalam Al-Qur’an dengan menggunakan analisis semantik ensiklopedik dan mengeksplorasi implikasinya untuk meningkatkan produktifitas kerja. Pemilihan kata al-miskin ini dikarenakan melihat fenomena kemiskinan sudah sangat banyak, seharusnya ketika teknologi semakin maju, maka kemiskinanpun semakin berkurang, lapangan kerja memadai, masyarakat bisa memliki akses pekerjaan. Alasan berikutnya adalah adanya perbedaan pandangan di kalangan para mufassir terkait makna al-miskin. Sebagian mufasir berpendapat bahwa al-miskin adalah seseorang yang benar-benar tidak memiliki apa pun. Namun, ada juga yang mengartikan al-miskin sebagai seseorang yang tidak memiliki apa pun tetapi memilih untuk diam dan menerima keadaannya, baik karena keterbatasan fisik maupun karena kurangnya usaha untuk memperbaiki kondisinya. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan makna dasar, makna relasional, memaparkan konsep al-miskin lalu bagaimana implikasi al-miskin dalam kehidupan dan prinsip-prinsip produktifitas kerja. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research) lalu menggunakan metode semantik ensiklopedik, merupakan pendekatan model terbaru dari semantik Al-Qur’an oleh Toshihiku Izutsu semantik ensiklopedik ini kombinasi sistem khas barat yaitu semantik serta metode tafsir maudhu’i sistem khas islam. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kata al-miskin dan derivasinya disebutkan sebanyak dua puluh lima kali dalam Al-Qur’an dengan hanya empat bentuk kata, delapan bentuk kata al-miskin dan selebihnya adalah derivasi kata al-miskin. Makna dasar kata al-miskin adalah seseorang yang tidak memiliki apa-apa. Makna relasional kata al-miskin pra-Al-Qur’an terkesan negatif berbeda dengan ¬al-miskin dalam Al-Qur’an yaitu orang yang diperhatikan dalam islam. Al-Qur’an juga menekankan kewajiban untuk membantu orang miskin, dan mengecam orang-orang yang enggan membantu orang miskin. Konsep Al-Qur’an tentang al-miskin adalah adanya pergeseran makna dari yang sebelumnya berkonotasi negatif yang sering dikaitkan dengan kelemahan, kekurangan dan keterbatasan. Lalu dengan adanya Al-Qur’an makna al-miskin berkonotasi positif yang sering dikaitkan dengan hak, kerabat, musafir dan anak yatim, solusi yang peneliti tawarkan agar terhindar dari kemiskinan adalah dengan meningkakan produktifitas kerja yakni memiliki lingkungan yang positif, mengembangkan potensi diri, motivasi yang kuat, dan disiplin kerja yang tinggi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | al-miskin; Al-Qur’an; produktifitas kerja; analisis semantik; ensiklopedik; |
Subjects: | Islam Islam > Interpretation and Criticism of Koran Labor Economics > Job Vacancies Philosopy and Theory > Semantics |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Win Prayoga |
Date Deposited: | 10 Mar 2025 02:26 |
Last Modified: | 10 Mar 2025 02:26 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/105477 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |