Hiqmawan, Iqbal (2025) Kebijakan Bupati Dadang Naser dalam penanganan banjir di Dayeuhkolot tahun 2010-2021. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (62kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
SK BEBAS PLAGIARISM.pdf Download (243kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (300kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (639kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (26kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Banjir merupakan suatu bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia yang beriklim tropis ketika musim hujan datang. Masalah ini penting untuk diteliti karena Banjir yang tercatat dan penulis temukan sementara ini adalah pada tahun 1811 pada masa Bupati R.A Wiranatakusumah II. Ini merupakan topik yang cukup menarik untuk dibahas karena permasalahan banjir di Dayeuhkolot yang tak kunjung usai sekitar kurang lebih 3 Abad hingga pada saat ini masa pemerintahan Bupati Dadang Naser dan Kepemimpinan Presiden Jokowi, banjir di Dayeuhkolot bisa sedikit teratasi. Berdasarkan persoalan yang telah disebutkan diatas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai berikut : pertama, untuk mengetahui Bagaimana Gambaran Umum dan Sejarah Banjir yang tejadi di daerah Dayeuhkolot. Kedua, Untuk mengetahui Bagaimana Kebijakan Bupati Dadang Naser dalam Penanganan Banjir di Dayeuhkolot. Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis yaitu menggunakan metode penelitian sejarah. Metode ini mencakup empat langkah yang harus diikuti, yaitu tahap heuristik, tahap kritik, tahap interpretasi, dan tahap terakhir yang dikenal sebagai historiografi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa sejarah banjir di Dayeuhkolot telah tercatat sejak masa penjajahan Kolonial Belanda. Beberapa literatur menyebutkan bahwa pada masa pemerintahan Bupati R.A. Wiranatakusumah II, banjir menjadi salah satu alasan dipindahkannya pusat Kota Bandung dari Karapyak (Dayeuhkolot) ke tepi Sungai Cikapundung pada tahun 1810. Fenomena ini terus berlanjut hingga masa kepemimpinan Bupati Dadang Naser pada tahun 2010-2021, di mana penanganan banjir mulai mendapat perhatian serius dari Presiden Joko Widodo setelah Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. Hal ini kemudian mendorong dikeluarkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banjir;Dayeuhkolot;Dadang Naser; |
Subjects: | Hydraulic Engineering Hydraulic Engineering > Flood Control |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Iqbal Iqbal Hiqmawan |
Date Deposited: | 17 Mar 2025 05:21 |
Last Modified: | 17 Mar 2025 05:21 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/105844 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |