Kholid, Ilham Abdul (2018) Perkawinan jam’u bainal ukhtain (mengumpulkan diantara saudara perempuan): studi kasus di desa sukasenang kecamatan banyuresmi kabupaten garut. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (148kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (337kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (618kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (771kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) | Request a copy |
Abstract
Islam telah mengatur urusan perkawinan dengan sebaik-baiknya, termasuk adanya larangan menikahi dua saudara kandung perempuan sekaligus atau yang disebut dengan jam’u bainal ukhtain. Jam’u bainal ukhtain adalah jenis perkawinan yang dilarang secara tegas oleh Islam. Walaupun telah jelas larangannya, fenomena perkawinan jam’u bainal ukhtain tetap saja terjadi antara seorang laki-laki yang menikahi dua orang perempuan saudara sekandung sekaligus, yaitu A (L) dengan N (P) kakaknya, kemudian I (P) adiknya di Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terjadinya perkawinan jam’u bainal ukhtain, proses pelaksanaan perkawinan jam’u bainal ukhtain,dan akibat hukum dari perkawinan jam’u bainal ukhtainyang terjadi di Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa menurut hukum Islam seperti di sebutkan dalam al-Qur’an Surat An-nisa ayat 23 yang di dalamnya tercantum bahwa agama Islam melarang menikahi wanita yangsalah satunya adalah dilarang menikahi dua perempuan saudara sekandung sekaligus. Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah studi kasus yang digunakan untuk menjelaskan fenomena perkawinan seorang laki-laki yang menikahi dua orang perempuan saudara sekandung sekaligus yang dilakukan oleh Adengan N dan I di Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu menggunakan teknik wawancara dan studi kepustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh ditemukan bahwa yang menjadi faktor penyebab perkawinan jam’u bainal ukhtain adalah sebagai berikut : Adanya keyakinan yang keliru mengenai adat ngarunghal (mendahului), juga minimnya pengetahuan Agama dan kurangnya pendidikan, serta adanya penyembunyian identitas. Proses pernikahan pertama antara A dengan N yang dilakukan secara terbuka dan telah memenuhi rukun dan syarat pernikahan, kemudian pernikahan kedua antara A dengan I yang dilakukan secara tertutup karena jelas pernikahan tersebut dilarang dan haram hukumnya. Adapun akibat hukum yang terjadi yaitu I bukan istri sahnya A selaku suaminya, hubungan suami istri yang dilakukan sama dengan zina, dan AR anak yang dilahirkan dari I adalah anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak sah, AR hanya memiliki hubungan keperdataan dengan ibu dan keluarga ibunya saja, tidak dengan A selaku ayahnya. kemudian tidak ada hak nasab dan saling mewarisi antara A dengan AR.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Larangan Perkawinan;perkawinan dua saudara kandung;wanita yang haram dinikahi; |
Subjects: | Private Law Private Law > Domestic Relations, Family Law, Marriage |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Ilham Abdul Kholid |
Date Deposited: | 11 Jul 2018 08:08 |
Last Modified: | 11 Jul 2018 08:08 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/10602 |
Actions (login required)
View Item |