Apriani, Anti (2025) Persepsi perempuan gen z terhadap framing kekerasan fisik di Instagram: Penelitian di Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (68kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (29kB) | Preview |
|
![]() |
Text (LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI)
3_skbebasplagiasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (55kB) | Request a copy |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (88kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB V)
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (41kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang penelitian ini diawali dengan tingginya kasus kekerasan fisik menjadi permasalahan yang terus berkembang di masyarakat, termasuk dalam ruang digital seperti Instagram. Media sosial kerap menampilkan kekerasan fisik dengan berbagai bentuk framing, hal tersebut dapat menciptakan sudut pandang tertentu terhadap realitas kekerasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji serta menganalisis persepsi perempuan Gen Z terhadap framing kekerasan fisik di Instagram, mengkaji dampak positif dan negatif yang ditimbulkan serta strategi efektif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman perempuan Gen Z terhadap dampak negatif dari framing tersebut. Teori yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada teori konstruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dengan melalui 3 proses yakni, eksternalisasi, objektifasi, dan internalisasi. Eksternalisasi terjadi ketika individu atau kelompok itu membagikan konten terkait kekerasan fisik di Instagram. Kemudian, objektifasi terjadi ketika konten tersebut diterima sebagai sesuatu yang nyata dan diperbincangkan secara luas dalam masyarakat, termasuk oleh perempuan Gen Z. Terakhir, internalisasi terjadi ketika invidu, khususnya perempuan Gen Z, mengadopsi pemaknaan tertentu terhadap kekerasan fisik yang di framing di Instagram Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualiltatif dengan metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Seluruh data yang diperoleh, dalam pengolahan analisisnya dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan Gen Z mengetahui adanya framing kekerasan fisik di Instagram dan konten tersebut membentuk cara mereka dalam memahami serta merespons isu kekerasan. Media sosial, khususnya Instagram telah menjadi ruang bagi mereka untuk melihat berbagai kasus kekerasan yang terjadi di sekitar, baik melalui unggahan berita, akun tertetentu dan lain sebagainya. Dari paparan ini, mereka mulai membentuk pemahaman baru tentang kekerasan fisik, yang sebelumnya mungkin hanya dianggap sebagai peristiwa personal, kini terlihat sebagai isu sosial yang lebih luas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Framing; Kekerasan; Persepsi |
Subjects: | Social Interaction, Interpersonal Relations > Media of Communication, Mass Media Social Welfare, Problems and Services > Marriage Counseling Social Welfare, Problems and Services > Problems and Services to Women |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Anti Apriani |
Date Deposited: | 30 Apr 2025 06:41 |
Last Modified: | 30 Apr 2025 06:41 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/106886 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |