Kesadaran kaum tertindas dalam novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye tinjauan Paulo Freire

Ramadhan, Dzakwan Faris (2025) Kesadaran kaum tertindas dalam novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye tinjauan Paulo Freire. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (165kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (156kB) | Preview
Preview	Text (SK BEBAS PLAGIASI) 3_skbebasplagiasi.pdf Download (263kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_daftarisi.pdf Download (144kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (360kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (157kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berfokus pada analisis kesadaran kaum tertindas dalam novel “Teruslah Bodoh Jangan Pintar” karya Tere Liye, dengan menggunakan perspektif filsafat kritis Paulo Freire. Fenomena penindasan dan perjuangan untuk pembebasan menjadi isu sentral dalam karya sastra ini, yang merefleksikan kondisi sosial masyarakat modern. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pembentukan kesadaran kritis kaum tertindas yang tergambar dalam novel, mendeskripsikan bentuk-bentuk kesadaran kritis yang muncul, serta menganalisisnya melalui kerangka teori kesadaran kritis Paulo Freire. Kerangka berpikir penelitian ini sejalan dengan konsep kesadaran kritis Paulo Freire, yang menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap realitas sosial dan upaya untuk mengubahnya. Novel ini dipilih sebagai objek kajian karena relevansinya dalam menggambarkan fenomena penindasan dan perjuangan pembebasan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana proses pengembangan kesadaran kritis kaum tertindas direpresentasikan dalam karya sastra, serta bagaimana pemikiran Freire dapat digunakan sebagai alat analisis untuk memahami dinamika sosial yang kompleks ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten untuk memahami fenomena kesadaran tertindas dalam novel. Analisis berdasarkan pemikiran Paulo Freire, khususnya konsep kesadaran kritis (conscientization), juga diterapkan untuk mengungkap representasi proses penyadaran kaum tertindas dalam novel. Data primer berupa teks novel dianalisis melalui pembacaan cermat dan pencatatan sistematis, sementara data sekunder dari buku “Pendidikan Kaum Tertindas” karya Paulo Freire serta sumber relevan lainnya digunakan untuk memperkuat interpretasi. Proses analisis data meliputi reduksi data, penyajian data secara naratif, dan analisis konten untuk mengidentifikasi tema, konflik, dan karakter yang merepresentasikan kesadaran kritis. Penelitian ini mengungkap dialektika antara kesadaran tertindas dan hegemoni penguasa dalam novel melalui lensa teori Freire. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran kaum tertindas berkembang dari magis dan naif menuju kritis, namun sering kali dibungkam oleh kekuasaan. Transformasi kesadaran memerlukan praksis yang melibatkan refleksi kritis dan aksi kolektif, meskipun hegemoni membatasi ruang gerak kesadaran tersebut. Penelitian ini juga menyoroti relevansi teori Freire dalam mengkritik eksploitasi sumber daya alam dan korupsi struktural. Saran penelitian meliputi eksplorasi konteks sosio historis spesifik, studi komparatif dengan teori kritis lain, integrasi metode kualitatif empiris, kajian psikologi sosial tentang moralitas elite, dan pemetaan strategi perlawanan dalam gerakan sosial kontemporer.

Actions (login required)

View Item