Perkembangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Kota Bandung (1998-2024)

Faradila, Assyifa Khania (2025) Perkembangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Kota Bandung (1998-2024). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) COVER.pdf Download (201kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (130kB) | Preview
Preview	Text SK Bebas Plagiarisme.pdf Download (230kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (193kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (372kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (319kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Krisis nasional yang melanda Indonesia pada tahun 1998 menjadi landasan utama lahirnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Dibentuk dalam momentum pertemuan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) di Malang, KAMMI lahir sebagai respons atas krisis kepemimpinan dan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahan saat itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya KAMMI Kota Bandung dan perkembangan KAMMI di Kota Bandung melalui peran strategis dalam dinamika gerakan mahasiswa sejak reformasi 1998 hingga masa kini (2024). Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan tahapan heuristik (pengumpulan data/sumber), kritik (uji dan verifikasi sumber), interpretasi (penafsiran terhadap sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa KAMMI Bandung terbentuk setelah KAMMI nasional di deklarasikan pada tanggal 29 Maret 1998 dalam Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) di Malang. Di Kota Bandung, KAMMI diprakarsai oleh mahasiswa seperti Vijaya Fitriyasa, Brian Yuliarto, dan Akbar Zulfakar yang berkontribusi dalam kepemimpinan awal organisasi ini. Perkembangan KAMMI di Kota Bandung menunjukkan dinamika organisasi mahasiswa yang terus beradaptasi dengan perubahan sosial, politik hingga teknologi. Pada tahap awal, struktur kepengurusan masih fleksibel tanpa sistem yang terstandarisasi, hingga pada periode Brian Yuliarto (1998–2000) mulai dirumuskan AD/ART serta sistem kepengurusan yang lebih terstruktur. Transformasi ini mencakup pembagian bidang kerja, perencanaan program yang lebih sistematis, serta penerapan sistem kaderisasi berbasis Dauroh Marhalah (DM) yang berjenjang. Selain itu, KAMMI Bandung menghadapi tantangan perubahan pola aktivisme mahasiswa, dari aksi langsung menjadi kampanye berbasis media digital, terutama setelah era COVID-19. Dalam ranah politik, organisasi ini awalnya berfokus pada advokasi demokrasi dan hak-hak sipil, kemudian berkembang menjadi aktor dalam diskusi kebijakan publik, khususnya di bidang pendidikan dan kepemimpinan pemuda. Dengan pola kepemimpinan yang semakin profesional serta pemanfaatan teknologi, KAMMI Bandung telah berevolusi dari gerakan kampus yang informal menjadi organisasi yang memiliki pengaruh signifikan dalam wacana kepemudaan dan kebangsaan. Tantangan modernisasi gerakan dan perubahan kebijakan pemerintah terhadap organisasi kemahasiswaan menuntut KAMMI untuk terus berinovasi dalam strategi advokasi dan kaderisasi guna mempertahankan relevansi dan perannya sebagai penggerak perubahan sosial di Indonesia.

Actions (login required)

View Item