Munafik dan upaya penyembuhannya dalam Al-qur'an: Kajian tafsir Maudhu'i

Saprudin, Dadang (2025) Munafik dan upaya penyembuhannya dalam Al-qur'an: Kajian tafsir Maudhu'i. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (144kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) abstract.pdf Download (107kB) | Preview
Preview	Text 1201030034 Dadang Saprudin - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (232kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) Bab 1.pdf Download (318kB) | Preview
	Text (BAB II) Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (332kB)
	Text (BAB III) Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB)
	Text (BAB IV) Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (757kB)
	Text (BAB V) Bab v.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB)
Preview	Text (DAFTAR ISI) Daftar Isi.pdf Download (202kB) | Preview

Abstract

Munafik adalah salah satu bentuk penyakit hati yang dapat merusak akidah dan merupakan perilaku tercela yang harus dihindari oleh setiap muslim. kemunafikan tidak hanya terbatas pada kebohongan dalam keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah-Nya, tetapi juga dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk hubungan antar manusia. Penelitian ini membahas konsep munafik yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Upaya penyembuhannya yang dikaji menggunakan metode tematik Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep munafik dan Upaya penyembuhannya dalam Al-Qur’an. Jenis Penelitian ini berbentuk kualitatif, dibantu dengan metode tafsir maudhu’i yang digagas oleh al-Farmawi. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, adapun data primernya adalah teks Al-Qur’an yang memuat kata nafaqa atau munafik, sedangkan data sekundernya adalah tafsir, hasil riset, buku-buku dan jurnal yang relevan dengan pembahasan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku orang-orang munafik yang termaktub di dalam Al-Qur’an adalah menghindari tanggung jawab berperang (Qs. Āli ‘Imrān: 155), pengakuan palsu tentang keimanan dan penolakan terhadap syariat Allah (Qs. An-Nisa: 60), berpura-pura setia dan ketaatan yang palsu (Qs. At-Taubah: 62, Qs. Al-Ahzab: 4, Qs. Al-Hadid: 8, Qs. Al-Ankabut: 10), berkhianat dan berpaling dari kebenaran (Qs. An-Nisa: 81, Qs. An-Nisa: 61, Qs. Al-Ahzab: 72, QS. Al-Hadid: 10), penakut (Qs. At-Tuabah: 64), bodoh (Qs. An-Nisa: 78, Qs. An-Nisa: 97), penipu, pemalas, riya dan sedikit mengingat Allah (Qs. An-Nisa: 142), mengolok-olok agama (Qs. An-Nisa: 137 dan 140, Qs. At-Taubah: 65-66), menyakiti Nabi (Qs. At-Taubah: 67), menyuruh berbuat mungkar dan mencegah berbuat makruf, kikir, serta melupakan Allah (Qs. At-Taubah: 67), berpasangka buruk terhadap Allah dan ragu terhadap janji Allah (Qs. Al-Fath: 6, Qs. Al-Hadid: 14. Dalam merespon tantangan zaman dan kondisi umat terkait kemunafikan, Al-Qur’an menawarkan konsep penyembuhan munafik, diantaranya: menghindari sikap sombong (Qs. Ali ‘Imran: 159), menguatkan keimanan (Qs. Āli ‘Imrān:166, Qs. Al-Fath: 4), nasihat dengan perkataan yang membekas (Qs. An-Nisa: 63), taubat (Qs. An-Nisa: 64 dan 146, Qs. Al-Ahzab: 73), menjalankan hukum dengan adil (Qs. An-Nisa :65), mendalami ilmu dan menghayati Al-Qur’an (Qs. An-Nisa: 66, 82), mentaati Allah dan Rasul-Nya (Qs. An-Nisa: 80, Qs. At-Taubah: 71), memperbanyak dzikir dan berprasangka baik kepada Allah (Qs. An-Nisa:146, Qs. Al-Fath: 6), berpegang teguh pada agama (Qs. An-Nisa:146), ikhlas (Qs. An-Nisa: 146), bersyukur (Qs. An-Nisa: 147), dan ridha (Qs. At-Taubah: 62).

Actions (login required)

View Item