Assiddiq, Muhammad Ghazi (2025) Hukum shalat berjamaah di masjid bagi wanita menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani dan Syaikh Mansur Ibn Yunus Al-Buhuti. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
![]() |
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (106kB) |
![]() |
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (47kB) |
![]() |
Text (LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI)
IMG_20250602_083602.pdf Download (80kB) |
![]() |
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (54kB) |
![]() |
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (329kB) |
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) |
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) |
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) |
![]() |
Text (BAB V)
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
Abstract
Syaikh Nawawi Al-Bantani dan Syaikh Mansur Ibn Yunus Al-Buhuti berbeda pendapat tentang hukum shalat berjamaah bagi wanita. Bagi laki-laki lebih ditekankan untuk shalat berjamaah, sedangkan bagi wanita terdapat perbedaan pendapat di antara ulama, seperti pendapat Syaikh Nawawi Al-bantani dan Syaikh Mansur Ibn Yunus Al-Buhuti yang memiliki corak perbedaan dalam memandang hukum shalat berjamaah bagi wanita. Tapi tetap keduanya sepakat bahwa shalat di rumah bagi wanita lebih afdhal dibanding shalat berjamaah di masjid. Penelitian ini berujuan untuk mengkaji bagaimana pendapat, dalil, dan metode hukum shalat berjamaah di masjid bagi wanita menurut Syaikh Nawawi Al-Bantani dan Syaikh Mansur Ibn Yunus Al-Buhuti serta menganalisis perbandingan pendapat diantara kedua tokoh tersebut. Kerangka pemikiran ini terjadi disebabkan karena perbedaan penggunaan dalil dan perbedaan penggunaan metode istinbath mengenai hukum shalat berjamaah di masjid bagi wanita. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis dengan memberikan gambaran pada objek yang berasal dari sumber primer untuk selanjutnya membandingkan satu variabel dengan variabel lain tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan untuk umum. Hasil penelitian menunjukan bahwa Syaikh Nawawi Al-Bantani dan Syaikh Mansur Ibn Yunus Al-Buhuti merupakan tokoh yang memiliki keilmuan yang luas sehingga banyak karya-karyanya. Dalam permasalahan Hukum Shalat Berjamaah bagii Wanita menurut 1)Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Uqudullujain menekankan keutamaan wanita untuk shalat dirumah dibandingkan berjamaah di masjid karena khawatir akan menimbulkan fitnah terutama bagi wanita yang cantik dan menarik, 2)Syaikh Mansur Ibn Yunus Al-Buhuti dalam kitab Al-Iqna mensunnahkan wanita shalat dimasjid setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Analisis perbandingan yang telah penulis temukan yaitu terdapat dalam perbedaan dalil yang digunakan dalam menetapkan hukum sehingga menghasilkan perbedaan pendapat. Juga dalam analisis tersebut terdapat persamaan dalam keutamaan shalat bagi wanita yakni di rumahnya demi menjaga kehormatan dan ketertutupan wanita.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | tidak ada lampiran |
Uncontrolled Keywords: | Shalat berjamaah bagi wanita; Dalil; dan metode istinbath; analisis perbedaan dan persamaan pendapat |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Internasional Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Muhammad Ghazi Assidiq |
Date Deposited: | 02 Jun 2025 02:57 |
Last Modified: | 02 Jun 2025 02:57 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/108571 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |