Makna kata Al-ghinā dan Derivasinya dalam Al-Qur'an: Kajian semantik ensiklopedik

Ridwan, Sidik Saipul (2025) Makna kata Al-ghinā dan Derivasinya dalam Al-Qur'an: Kajian semantik ensiklopedik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img] Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (165kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (257kB)
[img] Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
3_skbebasplagiarism.pdf

Download (266kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf

Download (248kB)
[img] Text (BAB I)
5_bab1.pdf

Download (347kB)
[img] Text (BAB II)
6_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (397kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
7_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
8_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
9_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (237kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
10_daftarpustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (235kB) | Request a copy

Abstract

Makna kata al-ghinā dan derivasinya dalam Al-Qur'an sering kali dipahami secara sempit hanya sebagai "kekayaan materi", padahal makna sebenarnya lebih kompleks dan mencakup aspek spiritual, sosial, dan teologis. Dalam masyarakat modern yang cenderung materialistik, penafsiran yang lebih mendalam dan komprehensif terhadap kata al-ghinā menjadi penting untuk memahami nilai-nilai Islam tentang kekayaan dan kecukupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna dasar dan relasional dari kata al-ghinā dalam Al-Qur'an, serta menjelaskan konsep kekayaan menurut perspektif Al-Qur'an secara menyeluruh. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi keilmuan dalam studi Al-Qur'an, khususnya dalam bidang semantik, serta membuka wawasan masyarakat terhadap makna kekayaan yang lebih komprehensif, mencakup aspek spiritual, sosial, dan teologis. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pengembangan tafsir tematik maupun studi linguistik Al-Qur'an secara lebih luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semantik ensiklopedik, yang berakar pada teori semantik Al-Qur’an yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Pendekatan ini menggabungkan analisis makna kata secara bahasa dan kontekstual, serta memperluas cakupan kajian melalui penelusuran terhadap syair-syair jahiliyyah dan tafsir klasik. Dengan menggabungkan metode tafsir tematik (maudhu‘i), pendekatan ini bertujuan membentuk pemahaman yang komprehensif terhadap konsep-konsep bahasa dalam Al-Qur’an, sehingga makna suatu kata tidak hanya dipahami dalam bentuknya yang statis, tetapi juga dalam relasi dinamisnya dengan jaringan makna lain yang membentuk struktur pemikiran Qur’ani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata al-ghinā dan derivasinya dalam Al-Qur’an memiliki makna dasar “kecukupan”, “tidak membutuhkan”, atau “mandiri”, sebagaimana dijelaskan dalam kamus-kamus klasik seperti Lisan al-‘Arab dan al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an. Dari analisis terhadap 73 kemunculannya, ditemukan bahwa makna ini berkembang secara relasional menjadi simbol kemandirian, kemuliaan Ilahi, anugerah, serta ujian bagi manusia. Allah digambarkan sebagai Dzat yang Maha Kaya dan tidak memerlukan makhluk-Nya, sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah ayat 263 dan QS. Luqman ayat 26. Di sisi lain, kekayaan manusia bersifat nisbi dan fungsional, yang harus dipahami sebagai amanah untuk disyukuri dan dibagikan, bukan untuk disombongkan. Al-Qur’an juga menegaskan bahwa kekayaan bisa menjadi faktor yang menyesatkan jika membuat manusia merasa cukup secara batin lalu menolak kebenaran, seperti dalam QS. Al-‘Alaq ayat 6–7. Oleh karena itu, konsep al-ghinā dalam Al-Qur’an tidak hanya berkaitan dengan aspek ketuhanan, tetapi juga menyentuh dimensi etis dan sosial ia membentuk kesadaran spiritual, sikap rendah hati, dan tanggung jawab terhadap sesama. Kesimpulannya, al-ghinā adalah konsep Qur’ani yang menyeluruh membimbing manusia untuk memaknai kekayaan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjauh dari-Nya. Dalam kerangka ini, pemahaman terhadap kekayaan perlu diintegrasikan dengan nilai-nilai ketauhidan dan keadilan sosial. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya tafsir kontekstual untuk menggali kedalaman makna kata secara relasional. Dengan demikian, studi semantik terhadap istilah al-ghinā membuka ruang refleksi teologis dan praksis sosial yang lebih luas dalam kehidupan umat Islam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Al-ghinā; Al-Qur'an; semantik ensiklopedik: makna relasional
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Asbabun Nuzul
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Al-Qur'an dan Terjemahannya
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an
Philosopy and Theory > Semantics
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Sidik Saipul
Date Deposited: 16 Jun 2025 07:29
Last Modified: 16 Jun 2025 07:29
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/109096

Actions (login required)

View Item View Item