Wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli Standeecubica antara CV Sitibung Jaya Promo, PT Perfetti Van Melle Indonesia, dengan Alfamidi sebagai pihak ketiga dihubungkan dengan KUHPerdata

Hasibuan, Rizki Luthfiah Ramadhani (2024) Wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli Standeecubica antara CV Sitibung Jaya Promo, PT Perfetti Van Melle Indonesia, dengan Alfamidi sebagai pihak ketiga dihubungkan dengan KUHPerdata. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

	Text (COVER) cover .pdf Download (2MB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK (1).pdf Download (2MB)
	Text (LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI) 3_skbebasplagiarism (28).pdf Download (263kB)
	Text (BAB I) BAB I .pdf Download (2MB)
	Text (BAB II) BAB II .pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III .pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV .pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA .pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 10_Lampiran (24).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Wanprestasi dalam perjanjian jual beli diatur secara tegas dalam Pasal 1243 KUHPerdata, Pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata. Dalam Pasal yang diatur dalam KUHPerdata ini, bertentangan dengan kasus Wanprestasi yang terjadi dalam perjanjian jual beli antara CV Sitibung Jaya Promo, PT Perfetti Van Melle Indonesia, dan Alfamidi pada tahun 2019. Dalam praktik pelaksanaan perjanjian jual beli standeecubica antara ketiga pihak tersebut, ditemukan dinamika yang tidak sesuai dengan perjanjian. Meskipun telah disepakati mengenai spesifikasi produk, waktu penyerahan, dan mekanisme pembayaran, pada kenyataannya terjadi permasalahan dalam proses pembayaran oleh PT Perfetti Van Melle Indonesia. Selain itu, peran Alfamidi sebagai pihak ketiga dalam perjanjian ini menimbulkan pertanyaan mengenai tanggung jawab dan kewajibannya ketika terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak utama. Observasi awal menunjukkan adanya potensi sengketa dan ketidakjelasan dalam implementasi perjanjian ini, yang mengindikasikan adanya kesenjangan antara perjanjian dengan realitas pelaksanaannya di lapangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bentuk wanprestasi dalam perjanjian jual beli antara CV Sitibung Jaya Promo, PT Perfetti Van Melle Indonesia dengan pihak Alfamidi sebagai pihak ketiga dihubungkan dengan KUHPerdata, kemudian untuk mengetahui kendala – kendala hukum terjadinya wanprestasi, dan bagaimana upaya hukum yang dilakukan oleh pihak CV Sitibung Jaya Promo Bandung untuk menyelesaikan kasus Wanprestasi yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan Undang – Undang Dasar Tahun 1945, Teori Kepastian Hukum sebagai grand theory Teori Perjanjian dan Jual Beli sebagai middle theory dan yang ketiga teori Teori Itikad Baik sebagai applied theory .Ketiga teori ini saling berhubungan karena ketiga teori akan secara bersama – sama membentuk landasan untuk memahami bagaimana hukum harus dijalankan sebagaimana mestinya. Harus adanya kejelasan, keteraturan, dan kepastian dalam penerapan hukum. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang suatu fenomena. metode yang digunakan yakni metode penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris yang sumber datanya menggunakan sumber data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan, 1) PT Perfetti Van Melle Indonesia telah melakukan wanprestasi karena gagal memenuhi kewajibannya dalam menyediakan lokasi pemasangan rak sesuai kesepakatan, sehingga merugikan CV Sitibung Jaya Promo. 2) Terdapat 6 (enam) kendala utama yang menyebabkan wanprestasi, antara lain keterlambatan penguasaan lokasi, kelalaian koordinasi dengan pihak ketiga, dan tidak adanya klausul penyelesaian sengketa dalam perjanjian. 3) CV Sitibung Jaya Promo memiliki 6 (enam) bentuk upaya hukum yang dapat ditempuh, seperti somasi, gugatan ganti rugi, hingga mediasi, sebagai respons atas wanprestasi dan kelalaian pihak pembeli sesuai ketentuan KUHPerdata.

Actions (login required)

View Item