Konflik antara organisasi Sarekat Islam, Sarekat Rakyat dan Sarekat Hejo di Jawa Barat tahun 1925-1926

Prameswari, Mutiara Indah (2025) Konflik antara organisasi Sarekat Islam, Sarekat Rakyat dan Sarekat Hejo di Jawa Barat tahun 1925-1926. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (172kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (200kB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN) 3_skbebasplagiarisme.pdf Download (455kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_daftarisi.pdf Download (202kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (462kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (770kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (220kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Sarekat Islam adalah organisasi pergerakan yang didirikan pada tahun 1905 dan baru mendapatkan status hukum pada tahun 1912. Konflik internal Sarekat Islam dimulai pada tahun 1918 yang terjadi akibat adanya 2 ideologi, yaitu komunisme dan Islam. Demikian tahun 1921 anggota SI dengan pemahaman komunis (SI merah) memisahkan diri dari SI karena aada kebijakan disiplin partai yang disahkan melalui kongres SI di Surabaya pada tanggal 6-10 Oktober 1921. Pada tahun 1923 SI merah mengganti namanya menjadi Sarekat Rakyat. Penulisan ini bertujuan untuk menguraikan sejarah munculnya organisasi Sarekat Islam, Sarekat Rakyat dan Sarekat Hejo di Jawa Barat, serta menjelaskan konflik yang terjadi antara Sarekat Islam, Sarekat Rakyat dan Sarekat Hejo di Jawa Barat dari tahun 1925 hingga tahun 1926. Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah yang memiliki empat tahapan, pertama Heuristik (pengumpulan sumber), Verifikasi (memeriksa otentisitas dan kredibiltas sumber), Interpretasi (penafsiran sumber) dan Historiografi (penulisan karya sejarah). Dengan demikian hasil penelitian ini menemukan bahwa SI di Jawa Barat telah berkembang pada akhir tahun 1912, seperti di Bandung, Cianjur, Sukabumi, Majalaya dan Tasikmalaya. Kemudian, organisasi SR di Jawa Barat yang dipimpin oleh Aliarcham tahun 1923 yaang berafiliasi dengan pemahaman komunisme, sebagai respon dan upaya pencegahan berkembangnya gerakan radikal seperti SR, maka berdirilah organisasi SH tahun 1924 sebagai alat untuk mengintimidasi organisasi komunis dan Islam. Tahun 1925-1926 merupakan puncak konflik SI, SR dan SH di Jawa Barat, seperti SR dan SH di Sumedang (1925), SI dan SH di Cianjur (1925), SI dan SR di Garut (1925), SR dan SH di Tasikmalaya (1926) dan SR dan SH di Bandung (1926) dapat disandingkan dengan teori konflik Identitas dari Henri Tafjel bahwa setiap anggota dalam suatu kelompok akan senantiasa muncul merasa kelompoknya lebih unggul dibandingkan dengan kelompok lainnya. Hal tersebut dapat terjadi pertama karena solidaritas dan integritas sesama anggota begitu kuat, kedua ideologi kelompok yang menurut anggota dianggap relevan seperti SR dengan Ideologi Komunis, SI dengan ideologi Islam dan SH dengan ideologi kapitalis pro-pemerintah, ketiga norma dan peraturan di masing-masing kelompok yang dapat mengikat anggota satu sama lainnya, dan keempat karena suatu kelompok sama-sama merasakan bahwa kelompoknya ini adalah yang ideal, sehingga mengakibatkan mereka untuk saling merebut kekuasaan dan menjadi dominan organisasi pergerakan di daerahnya.

Actions (login required)

View Item