Rizqullah Pratama, Raffi (2025) Analisis yuridis pelaksanaan perjanjian Franchise secara lisan pada UMKM Pekat Tea berdasarkan Permendag No.71 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan waralaba dan PP No. 35 tahun 2024 tentang waralaba: Studi kasus di kec. Bojongsoang Buahbatu Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
3_SK Bebas Plagiarism.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
4_daftarisi.pdf Download (389kB) | Preview |
|
|
Text
5_bab1.pdf Download (939kB) | Preview |
|
![]() |
Text
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (879kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (351kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (567kB) | Request a copy |
Abstract
Bisnis waralaba di Indonesia menunjukkan perkembangan positif, terutama di sektor makanan dan minuman dengan jumlah bisnis minuman yang cukup signifikan. Franchise menjadi strategi ekspansi bisnis yang efektif, namun memerlukan pengaturan hukum yang jelas. Penelitian ini mengkaji kegiatan perjanjian franchise secara lisan pada UMKM Pekat Tea, ditinjau dari Permendag No. 7 Tahun 2019 dan PP No. 35 Tahun 2024. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menganalisis bentuk perjanjian franchise yang dilakukan oleh Pekat tea dan aspek-aspek wajib dalam waralaba. (2) Mengkaji dan menganalisis keabsahan perjanjian lisan dalam perspektif regulasi serta pelaksanaan sesuai dengan ketentuan PP No.35 Tahun 2024 dan Permendag No.71 Tahun 2019. (3) Mengkaji dan menganalisis pelaksanaan ketentuan franchise yang dilakukan oleh Pekat Tea, Metode yang digunakan adalah yuridis empiris, dengan cara melakukan pengumpulan data primer melalui wawancara dengan pemilik dan penerima waralaba Pekat Tea, serta data sekunder dari peraturan perundang-undangan dan literatur. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk perjanjian franchise yang dilakukan oleh Pekat Tea adalah dengan melakukannya tanpa dokumen tertulis (2) Menurut hukum perdata, perjanjian lisan tetap sah jika memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata, namun menimbulkan kerentanan hukum bagi kedua pihak. (3) Pelaksanaan perjanjian franchise Pekat Tea sudah memiliki legalitas usaha dan merek terdaftar, namun praktik perjanjian franchise secara lisan tidak memenuhi Pasal 6 pada Permendag No. 7/2019 yang mewajibkan perjanjian tertulis dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan menurut PP No. 35 Tahun 2024 padal Pasal 6 ayat (2) UMKM Pekat tea belum memenuhi, klausul jaminan kompensasi apabila franchisor menghentikan usaha secara sepihak, tata cara pembayaran imbalan secara rinci, mekanisme peralihan hak franchise, serta tata cara teknis perpanjangan dan pengakhiran perjanjian masih belum diatur secara jelas. Selain itu, belum ada penegasan terkait jaminan bahwa franchisor akan terus menjalankan kewajibannya, serta tidak dijelaskan secara eksplisit jumlah gerai yang dapat dikelola oleh franchisee.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perjanjian Lisan; Waralaba; UMKM; Kepastian Hukum; Perlindungan Hukum |
Subjects: | Occupational Ethics > Business Ethics Private Law > Commercial Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Raffi Rizqullah |
Date Deposited: | 30 Jun 2025 03:00 |
Last Modified: | 30 Jun 2025 03:00 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/110239 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |