Konsep teologi feminisme: Studi komparatif pemikiran Asma Barlas dan Fatima Mernissi

Fauziah, Annisa Nur (2025) Konsep teologi feminisme: Studi komparatif pemikiran Asma Barlas dan Fatima Mernissi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (29kB) | Preview
Preview	Text (LULUS PLAGIARISME) 1211010012 Annisa Nur Fauziah - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (263kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (30kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (75kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (234kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komparatif pemikiran dua tokoh feminis Islam kontemporer, Asma Barlas dan Fatima Mernissi dalam membangun fondasi teologi feminis terutama dalam feminisme Islam. Teologi feminis merupakan respons terhadap dominasi tafsir patriarkal dalam tradisi keislaman yang selama berabad-abad menempatkan perempuan dalam posisi subordinat. Beberapa kasus ketimpangan gender salah satu diantaranya adalah kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan masyarakat Muslim yaitu di pesantren menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan analisis hermeneutika. Data diperoleh dari karya-karya utama kedua tokoh, seperti Believing Women in Islam karya Asma Barlas dan The Veil and the Male Elite karya Fatima Mernissi. Dalam penelitian menunjukkan bahwa Asma Barlas dengan konsep feminisme yang memiliki struktur pemikiran secara ilmiah dalam hermeneutikanya dengan menganalisis teks, teksktualitas, intertekstualitas dan ekstratekstualitas. Konsep feminisme Barlas sejalan dengan hermeneutika dari Paul Riccoeur. Kemudian, Fatima Mernissi memiliki konsep feminisme yang bebas dengan kajian sosio-historisnya yang sejalan dengan konsep écriture féminine dari Helene Cixous yaitu teori yang mendorong perempuan untuk menulis dari tubuh, pengalaman, emosi, dan hasratnya sendiri dengan cara yang bebas, tidak linear, dan menolak logika maskulin (biner, hierarkis, rasionalistik). Penelitian komparatif ini menghasilkan kesamaan kedua tokoh dalam hal kritik terhadap tafsir agama yang bias gender dan penegasan prinsip kesetaraan dalam teks suci. Namun, keduanya memiliki perbedaan pendekatan yakni Barlas dengan menekankan pada hermeneutika Al-Qur’an dengan mengedepankan prinsip tauhid dan keadilan yang sangat terstruktur karena latara belakang akademiknya, sementara Mernissi menggunakan pendekatan historis-kritis dengan fokus pada hadis dan konteks sosial pembentuknya dengan latar belakang kehidupannya. Perbedaan juga terdapat pada pengaplikasian teori feminis kedua tokoh. Feminisme Asma Barlas sering dipakai untuk analisis di ranah studi Al-Qur’an dan Tafsir, sedangkan feminisme Fatima Mernissi cenderung dipakai dalam kajian sosiologi dan sejarah Islam juga politik gender Islam. Pemikiran keduanya memiliki relevansi tinggi dalam upaya rekonstruksi wacana keagamaan yang lebih inklusif dan adil gender. Teologi feminis yang dibangun oleh Barlas dan Mernissi menawarkan paradigma baru dalam memahami teks suci, tidak hanya sebagai objek doktrin, tetapi sebagai ruang pembebasan spiritual dan sosial bagi perempuan Muslim.

Actions (login required)

View Item