Taulani, Sihab (2025) Penghayatan pesan dakwah pada tradisi budaya sunda Islami dalam membentuk solidaritas sosial: Studi fenomenologi pada upacara hajat sasih di Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (482kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (433kB) | Preview |
|
|
Text
SK BEBAS PLAGIARISM.pdf Download (56kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (440kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (841kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (783kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (813kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (587kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (721kB) |
Abstract
Hajat Sasih merupakan salah satu bentuk implementasi dari kepatuhan masyarakat Kampung Naga terhadap adat istiadat yang bernafaskan Islam dengan menghubungkan tradisi dan metode dakwah. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Upacara Hajat Sasih yaitu mempererat rasa kekeluargaan, kebersamaan dan gotong royong. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pesan dakwah dihayati dan diintegrasikan dalam tradisi budaya Sunda Islami, khususnya dalam prosesi Upacara Hajat Sasih di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya. Dalam konteks masyarakat yang semakin terfragmentasi akibat arus globalisasi, penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional sebagai fondasi pembentukan solidaritas sosial. Pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengungkap pengalaman lima informan kunci dalam menghayati pesan dakwah yang melekat dalam tradisi lokal tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyampaian pesan dakwah terjadi melalui lima saluran utama: doa dan sesaji, pendidikan informal sejak dini, prosesi yang sederhana dan khidmat, sistem adat istiadat, serta keteladanan tokoh masyarakat. Nilai-nilai keislaman tidak hanya disampaikan secara simbolik, tetapi juga diinternalisasi melalui kesepakatan kolektif, praktik keagamaan bersama, penggunaan bahasa lokal, konsensus sosial, serta peran aktif tokoh adat dan agama. Integrasi nilai-nilai Islam dan Sunda berperan krusial dalam membentuk berbagai dimensi solidaritas sosial di Kampung Naga, seperti solidaritas mekanik, organik, distributif, inklusif, dan dialogis. Upacara Hajat Sasih menjadi wahana efektif dalam membangun kohesi sosial berbasis nilai keagamaan dan budaya lokal. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya komunikasi dakwah yang kontekstual dan berbasis tradisi dalam masyarakat adat. Rekomendasi praktis meliputi pemanfaatan simbol lokal, penguatan pendidikan informal, pelaksanaan dakwah yang sederhana dan partisipatif, serta evaluasi adaptif terhadap dinamika sosial. Sementara itu, saran teoretis diarahkan pada pengembangan kajian lanjutan mengenai simbolisme lokal, dampak media digital, dinamika integrasi nilai agama dan budaya, serta efektivitas teori komunikasi ritual dalam dakwah. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana dakwah dapat meresap secara mendalam dalam kehidupan masyarakat melalui jalur-jalur budaya yang hidup dan bermakna.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | dakwah budaya; Islam-Sunda; solidaritas sosial; Kampung Naga; fenomenologi; komunikasi ritual |
Subjects: | Islam Islam > Da'wah Social Interaction, Interpersonal Relations Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Sihab Taulani |
Date Deposited: | 16 Jul 2025 06:17 |
Last Modified: | 16 Jul 2025 06:17 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/112420 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |