Pemberdayaan sumber daya manusia dalam mengatasi pernikahan dini di Kampung Cipulus: Riset aksi di Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung

Istiqomah, R. Nadhira Ainun (2025) Pemberdayaan sumber daya manusia dalam mengatasi pernikahan dini di Kampung Cipulus: Riset aksi di Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (159kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak .pdf Download (176kB) | Preview
Preview	Text (SK BEBAS PLAGIARISME) 3_SK Bebas Plagiarisme.pdf Download (562kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_Daftar Isi.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_BAB I.pdf Download (314kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (683kB)
	Text (BAB III) 7_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text (BAB IV) 8_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB)
	Text (LAMPIRAN) 10_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pernikahan dini masih menjadi persoalan sosial serius di Kampung Cipulus RW 09 Desa Mandalasari, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Pandemi COVID-19 memperparah keadaan melalui terbatasnya akses pendidikan, tekanan ekonomi, dan budaya lokal yang mendorong perkawinan usia muda, terutama di kalangan remaja perempuan. Dalam konteks ini, pemberdayaan masyarakat menjadi langkah strategis untuk mengatasi pernikahan dini melalui peningkatan partisipasi, kepercayaan diri, dan kemandirian masyarakat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan riset aksi dalam mengidentifikasi faktor penyebab pernikahan dini, (2) kepercayaan diri masyarakat dalam proses riset aksi, dan (3) kemandirian masyarakat sebagai hasil dari proses pemberdayaan sumber daya manusia melalui riset aksi. Landasan teori yang digunakan adalah teori pemberdayaan dari Edi Suharto, yang menekankan pentingnya tiga indikator utama dalam proses pemberdayaan: partisipasi, kepercayaan diri, dan kemandirian. Teori ini dipadukan dengan konsep partisipasi dari Wilcox, konsep kepercayaan diri dari Albert Bandura, dan teori kemandirian dari Covey serta Steinberg. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) dengan tipe sequential explanatory, yaitu pendekatan kuantitatif dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi sosial masyarakat, dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif untuk mendalami dan menjelaskan hasil kuantitatif secara lebih komprehensif. Paradigma yang digunakan adalah paradigma pragmatis, yang menekankan bahwa metode yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan praktis pemecahan masalah di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan riset aksi menggunakan metode Sisdamas (Berbasis Pemberdayaan Masyarakat) melalui empat siklus: rembug warga, pemetaan sosial, perencanaan partisipatif, pelaksanaan program, serta monitoring dan evaluasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan sumber daya manusia di Kampung Cipulus RW 09 efektif dalam meningkatkan partisipasi, kepercayaan diri, dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi pernikahan dini. Masyarakat terlibat aktif dalam setiap tahapan, berani menyuarakan pendapat, serta menunjukkan inisiatif mandiri dalam menyusun dan menjalankan program pemberdayaan. Dengan demikian, jika pemberdayaan sumber daya manusia dalam mengatasi suatu masalah sosial dilakukan dengan menggalang partisipasi, membangun kepercayaan diri dan membangun kemandirian, maka masalah sosial tersebut akan teratasi mulai dari tumbuhnya kesadaran masyarakat tersebut terhadap dampak negatif masalah sosial.

Actions (login required)

View Item