Analisis Semantik kata Syukur dalam Alquran

Fatmawati, Mila (2018) Analisis Semantik kata Syukur dalam Alquran. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djadi Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (157kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (307kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (151kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (504kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (912kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini membahas analisis semantik kata syukūr dalam Alquran. Kata syukūr banyak ditemukan dalam berbagai bentuk di berbagai ayat dan surat dalam Alquran. Kata syukūr terulang sebanyak 75 kali, tersebar dalam 69 ayat dan 37 surat, terbagi ke dalam 18 bentuk (derivasi). Dalam Alquran istilah syukūr disebutkan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut: syakara, syakartum, asykuru, tasykurū, tasykurūn, yasykuru, yasykurūn, asykur, asykurū, syukran, syukūran, syākirun, syākiran, syākirūn, syākirīn, syakūrun, syakūran, masykūrān. Kata syukūr menjadi kata yang menarik untuk dikaji lebih dalam dengan menggunakan studi semantik. Karena menurut hemat penulis makna kata syukūr belum sepenuhnya terungkap secara jelas. Orang lazim mengartikan kata syukūr dengan makna pujian, memuji dan berterimakasih. Akan tetapi, setelah dikaji, kata syukūr memiliki makna yang beragam dilihat dari berbagai aspek. Susunan penelitian dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Pertama, mengklasifikasikan ayat-ayat tentang syukūr dalam Alquran. Kedua, menganalisis makna kata syukūr dalam Alquran dengan menggunakan analisis semantik, meliputi makna dasar, makna relasional, sinkronik, diakronik, dan medan semantik. Tujuan dalam penelitian ini untuk menjelaskan analisis semantik terhadap kata syukūr, dan mengetahui konsep syukūr dalam Alquran. Untuk memahami kata syukūr dalam Alquran penulis menggunakan metode semantik Toshihiko Izutsu dengan cara deskriptif analisis. Maksudnya adalah menguraikan makna dan mengelompokan ayat-ayat tentang syukūr serta mengungkapkan berbagai pendapat ulama/mufasir tentang arti kata syukūr dalam Alquran. sedangkan analisis yang dimaksud untuk menganalisa bentuk-bentuk kata syukūr dalam Alquran. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yang berbentuk library reseach (penelitian kepustakaan) yang merujuk pada dua sumber, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Adapun sumber primernya berupa Alquran dan sumber sekunder di dapat dari data-data atau referensi yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ayat-ayat tentang syukūr dalam Alquran lebih banyak disebutkan dalam ayat-ayat sebelum Nabi hijrah (makkiyyah). Ayat-ayat tentang syukūr yang diturunkan dalam surat makkiyyah lebih banyak berisi tentang perintah dan ajakan kepada manusia agar mereka mau bersyukur kepada Allah Swt. karena pada saat itu kebanyakan manusia tidak mau besyukur. Sedangkan ayat-ayat tentang syukūr yang diturunkan dalam surat madaniyyah lebih banyak menjelaskan tentang pahala/balasan terhadap orang-orang yang bersyukur. Sebelum Alquran diturunkan kata syukūr sering di sandingkan dengan sesuatu yang bernilai banyak, penuh, bertambah, lebih, sangat dan berlimpah. Maka makna dasar kata syukūr adalah ‘balasan yang banyak atas kebaikan yang sedikit’. Sedangkan makna relasional kata syukūr dalam Alquran mengandung beberapa aspek diantaranya: terdapat 4 aspek yang dapat dicapai dari kata syukūr dalam Alquran. Pertama, mengenai hal-hal yang menyebabkan manusia harus bersyukur kepada Allah, yaitu karena adanya petunjuk, adanya karunia, nikmat, rezeki, adanya penciptaan manusia, adanya pergantian siang dan malam, adanya kebangkitan setelah kematian, kemudian adanya ampunan Allah terhadap hamba-Nya yang berbuat dosa. Kedua, Alquran menyebutkan bagaimana cara untuk bersyukur kepada Allah, yaitu dengan menyembah Allah semata, kemudian mengingat nikmat Allah, berbuat kebaikan, bersabar kepada Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Ketiga, mengenai balasan bagi orang-orang yang bersyukur, yaitu mendapat pahala yang berlipat, terselamatkan dari siksaan, mendapatkan pertolongan, dan mendapatkan keridhoan di sisi Allah. Kemudian yang keempat, mengenai balasan bagi orang-orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah yaitu berupa azab yang pedih. Skripsi ini menghasilkan kesimpulan bahwa Allah memberikan balasan yang baik kepada orang-orang yang bersyukur dan balasan yang buruk kepada mereka yang tidak mau bersyukur. Allah memberikan balasan bagi hamba-Nya yang bersyukur dengan pahala yang berlipat dari ketaatan hamba-Nya yang sedikit, membalas amal di dunia dalam waktu yang sebentar dengan nikmat di akhirat tanpa batas, membalas ketaatan yang sedikit dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, dan balasan yang paling utama bagi orang-orang yang bersyukur adalah Surga dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Dan balasan yang buruk bagi mereka yang tidak mau bersyukur kepada Allah yaitu berupa azab yang pedih.

Actions (login required)

View Item