Tinjauan kritis neurosains terhadap konsep Qalb menurut Al-Ghazali

Nasruddin, Muhammad (2018) Tinjauan kritis neurosains terhadap konsep Qalb menurut Al-Ghazali. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (543kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (644kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (988kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk paling sempurna dibanding makhluk lain. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang memiliki qalb sehingga dapat menembus hadrah rabbaniyah. Pada sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan (science) mulai mendekati dimensi agama dan spiritual salah satunya ialah neurosains. Menurut neurosains, otak manusia bertanggung jawab penuh atas keagamaan dan spiritualitas manusia, karena otak adalah pemimpin bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, untuk menemukan kebenaran qalb secara sains maka membutuhkan penelitian yang mengaitkan kajian neurosains tentang otak terhadap qalb. Adapun dalam penelitian ini mendalami konsep qalb Imam Al-Ghazali. Berdasarkan latar belakang tersebut, melahirkan beberapa rumusan masalah; Bagaimana konsep qalb menurut Al-Ghazali? Bagaimana sudut pandang neursains tentang qalb? Bagaimana persamaan dan perbedaan otak dan qalb menurut Al-Ghazali?. Adapun jenis penelitian skripsi ini ialah penelitian kepustakaan (library research) menggunakan metode deskriptif-analisis menguraikan dan menganalisis teori tersebut. Menurut Al-Ghazali, qalb makna jasmani adalah jantung sedangkan makna ruhani qalb adalah lathifah rabbaniyyah ruhaniyyah. Qalb mempunyai dua tentara yakni tentara lahir dan tentara batin. Allah menciptakan qalb dengan dua kekhususan yakni ‘ilm (penegtahuan) dan iradah (kemauan) yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Selain itu, qalb bertugas seperti cermin yang memantulkan cahaya ilham dari alam gaib. Qalb merupakan tempat bersemayamnya mahabbah manusia kepada Allah. Tinjauan kritis neurosains, menemukan bahwa qalb merupakan otak dalam dimensi spiritual atau ruhaniah. Dihasilkan dari analisis keseuaian antara fungsi dan peran penting qalb dan otak dalam tubuh manusia yakni dalam menerima dan menyimpan informasi dari penglihatan dan pendengaran, tempat pemahaman/berpikir, tempat emosi, tempat spiritual, dan sumber kecerdasan manusia, dan media hubungan manusia dan Tuhan. Adapun analisis relasi antara otak dan qalb menurut Al-Ghazali, menemukan adanya persamaan yakni dalam empat aspek: 1) Pengendali tubuh, qalb sebagai raja dan otak memiliki sirkuit pengendali tubuh 2) Pengetahuan, qalb sumber ilham dan intelektual otak di dalam neokorteks 3) Emosi, qalb menjadi sumber khauf, syauq, mahabbah sedangkan emosional otak di dalam sistem limbik 4) Spiritual, qalb adalah media manusia dapat hadir di hadrah rabbaniyyah dan spiritualitas otak tampak di dalam lobus temporal. Adapun perbedaan dalam empat aspek tersebut, perbedaan dimensi bahwa qalb di dalam dimensi ruhaniah sedangkan otak pada dimensi jasmaniah

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Neurosains; Otak; Qalb
Subjects: Metaphysics
Science and Religion
Islam Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Muhammad Nasruddin
Date Deposited: 13 Aug 2018 03:04
Last Modified: 13 Aug 2018 03:04
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/11332

Actions (login required)

View Item View Item