Hubungan makna kata khusyuk dalam Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient): Studi analisis tafsir maudhu’i

Fatimah, Devia Siti (2025) Hubungan makna kata khusyuk dalam Al-Qur’an dengan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient): Studi analisis tafsir maudhu’i. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_Cover.pdf Download (240kB) | Preview
Preview	Text 2_Abstrak.pdf Download (311kB) | Preview
Preview	Text 3_Lembar Pernyataan.pdf Download (303kB) | Preview
Preview	Text 4_Daftar Isi.pdf Download (225kB) | Preview
Preview	Text 5_BAB I.pdf Download (635kB) | Preview
	Text 6_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) | Request a copy
	Text 7_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) | Request a copy
	Text 8_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (832kB) | Request a copy
	Text 9_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (354kB) | Request a copy
	Text 10_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy
	Text 11_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB) | Request a copy

Abstract

Jiwa yang tenang merupakan rasa yang sangat diharapkan oleh semua orang supaya dapat melaksanakan apa yang mereka inginkan dengan hati yang syahdu dan menenangkan. Kualitas iman menjadi salah satu faktor permasalahan adanya rasa tenang ataupun khawatir dalam diri seseorang. Untuk meningkatkan kualitas iman dalam diri seseorang diperlukannya hati dan pikiran yang selalu tertuju kepada Allah serta memiliki kesadaran dalam dirinya bahwasannya Allah itu ada, terlebihnya disaat melaksanakan ibadah. Agar dapat merasakan suatu ketenangan dalam beribadah seseorang harus menundukkan serta merendahkan hati dihadapan Allah atau biasa disebut dengan khusyuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran terhadap ayat-ayat khusyuk dalam Al-Qur’an dengan perspektif tafsir maudhu’i, mengetahui faktor-faktor yang mendukung untuk tercapainya khusyuk, dan untuk mengetahui adanya keterkaitan antara khusyuk dengan kecerdasan spiritual. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan berdasarkan studi kepustakaan (library research) dengan menggunkan metode deskriptif dan tematik, yaitu membaca serta menelaah dan mengkaji sebagian buku dan karya tulis lainnya yang mengkaji makna kata khusyuk dari berbagai aspek yang terkandung dalam Al-Qur’an, kemudian ditambah dengan penjelasan dari sisi tasawuf yang diambil dari kitab tafsir Ruh Al-Ma’ani karya Al-Alusi dan dari sisi fiqh dari kitab tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna khusyuk dalam Al-Qur’an menurut Al-Alusi yaitu tunduk, merendahkan suara, tumbuhan yang tandus, fokus dan kerendahan hati. Sedangkan menurut Wahbah Az-Zuhaili makna khusyuk dalam Al-Qur’an yaitu sujud, tunduk, tanah yang tandus, ketaatan dalam melakukan amal perbuatan dan merendahkan diri karena takut dan segan. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan khusyuk yaitu dengan mengenal lebih dalam tentang Allah, memiliki iman yang kokoh dan meyakini akan kebenaran janji Allah, memiliki hati yang tenang dan fokus, serta mengambil pesan-pesan yang Allah sampaikan dalam Al-Qur’an. Terdapat keterkaitan antara khusyuk dengan kecerdasan spiritual. Ary Ginanjar menjelaskan bahwa dalam kajian kecerdasan spiritual terdapat istilah God Spot, yaitu titik kesadaran dalam diri manusia yang membuatnya memiliki fitrah spiritual dan adanya dorongan alami untuk mencarai adanya Tuhan. Dengan menerapkan konsep God Spot dalam kehidupan akan membantu seseorang untuk merasakan kehadiran Tuhan secara nyata, menjadi sumber ketenangan, kedamaian serta menguatkan nilai-nilai spiritualitas dalam menghadapi tantangan dalam hidup.

Actions (login required)

View Item