Nurani, Shifa (2025) Pengaruh kombinasi ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera L.) dan tawas terhadap Staphylococcus aureus sebagai Kandidat Antiperspiran. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover (1).pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi (1).pdf Download (274kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
Surat Hasil Plagiarism_Shifa Nurani_1217020078.pdf Download (789kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak (4).pdf Download (288kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I (1).pdf Download (1MB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5_BAB II (2).pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
6_BAB III (1).pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7_BAB IV (2).pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
8_BAB V (1).pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar Pustaka (1).pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) |
Abstract
Tawas merupakan antiperspiran yang mampu mengurangi produksi keringat berlebih juga bersifat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan, termasuk Staphylococcus aureus. Namun, penggunaan tawas terasa kasar di kulit sehingga perlu penambahan bahan lain untuk mendukung efektivitasnya sebagai antiperspiran dan antibakteri seperti pemanfaatan limbah kulit lidah buaya (Aloe vera L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia ekstrak kulit lidah buaya, menguji efektivitas formulasi antiperspiran kombinasi tawas dan ekstrak kulit lidah buaya terhadap S. aureus serta mengevaluasi mutu sediaan fisiknya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan (L30, L40, L50, L100, T100, K+Penisilin, K+Produk Komersial, K-Aquades, dan K-Bahan Dasar) dan 3 ulangan. Metode ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji fitokimia dilakukan dengan menambahkan reagen untuk mendeteksi flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan steroid/terpenoid. Pengujian antibakteri metode sumuran digunakan untuk menentukan konsentrasi terbaik lalu diformulasikan sebagai antiperspiran kombinasi tawas dan ekstrak kulit lidah buaya. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dan statistik. Penelitian ini menghasilkan rendemen ekstrak kulit lidah buaya (A. vera L.) sebesar 15,78% yang mengandung fitokimia flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan terpenoid. Formula antiperspiran perlakuan L50 menghasilkan zona hambat terbesar (8,38 mm ± 0,77) dengan hasil berbeda nyata secara statistik dibandingkan semua perlakuan. Hasil evaluasi mutu sediaan fisik menunjukkan sediaan relatif stabil secara organoleptik dan pH selama penyimpanan (pH: 3,5), serta tidak menimbulkan iritasi. Namun, formula tidak homogen dan waktu kering cukup lama (20 menit 23 detik). Oleh karena itu, diperlukan optimasi komposisi dan proses formulasi untuk meningkatkan stabilitas dan daya terima produk.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | oleh prodi hanya dijinkan upload ahalamn awal saja |
Uncontrolled Keywords: | antibakteri; difusi sumuran; fitokimia; mutu sediaan |
Subjects: | Diseases Diseases > Medical Microbiology |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Shifa Nura Shifa Nurani |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 08:12 |
Last Modified: | 14 Aug 2025 03:40 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/114918 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |