Efektivitas larvasida ekstrak daun bintaro (Cerbera odollam G.) terhadap larva Aedes aegypti

Novitasari, Silvia (2025) Efektivitas larvasida ekstrak daun bintaro (Cerbera odollam G.) terhadap larva Aedes aegypti. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (157kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (191kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (603kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (93kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (141kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy
	Text 11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di daerah tropis. Salah satu upaya pengendalian yang efektif adalah dengan menekan populasi Aedes aegypti sebagai vektor utama penyakit ini melalui penggunaan larvasida. Penggunaan larvasida berbahan alam menjadi alternatif ramah lingkungan dibandingkan larvasida sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak daun Bintaro (Cerbera odollam G.), tanaman yang melimpah dan mampu tumbuh pada lahan minim nutrisi, sebagai larvasida alami terhadap larva Aedes aegypti. Ekstraksi dilakukan secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji fitokimia menunjukkan ketiga ekstrak mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai larvasida. Uji toksisitas selama 24 jam menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana memiliki nilai LC₅₀ terendah (0,121%), diikuti oleh ekstrak etil asetat (0,357%) dan metanol (0,371%). Berdasarkan klasifikasi toksisitas, ketiga ekstrak tersebut tergolong sangat toksik (LC₅₀ < 1%). Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak daun bintaro (Cerbera odollam G.), berpotensi sebagai larvasida nabati yang efektif dan ramah lingkungan dalam mendukung upaya pengendalian vektor DBD. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) remains a serious public health issue, particularly in tropical regions. One effective control strategy is reducing the population of Aedes aegypti, the primary vector of the disease, through the use of larvicides. The use of plant-based larvicides offers an environmentally friendly alternative to synthetic larvicides. This study aims to evaluate the effectiveness of Cerbera odollam G. (bintaro) leaf extract, a plant that is abundant and capable of growing in nutrient-poor soil, as a natural larvicide against Aedes aegypti larvae. Extraction was performed using a successive maceration method with n-hexane, ethyl acetate, and methanol as solvents. Phytochemical screening showed that all three extracts contained secondary metabolites with potential larvicidal activity. A 24-hour toxicity test revealed that the n-hexane extract had the lowest LC₅₀ value (0.121%), followed by ethyl acetate (0.357%) and methanol (0.371%) extracts. Based on toxicity classification, all three extracts are considered highly toxic (LC₅₀ < 1%). These results indicate that Cerbera odollam leaf extract has strong potential as an effective and environmentally friendly botanical larvicide to support dengue vector control efforts.

Actions (login required)

View Item