Integrasi pemetaan sosial sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat : Riset aksi di Cipulus, Mandalasari, Cikancung, Bandung

Khalil, Muhammad (2025) Integrasi pemetaan sosial sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi masyarakat : Riset aksi di Cipulus, Mandalasari, Cikancung, Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (66kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (47kB) | Preview
Preview	Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISME) 3_ Keterangan Bebas Plagiarisme.pdf Download (84kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_Daftar Isi.pdf Download (60kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_BAB I.pdf Download (180kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB)
	Text (BAB II) 7_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text (BAB IV) 8_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB)
	Text (LAMPIRAN) 10_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Kampung Cipulus menyimpan berbagai potensi ekonomi lokal yang belum terkelola secara optimal akibat keterbatasan akses terhadap teknologi, informasi, dan pasar hal itu merupakan gambaran dari lanskap pedesaan yang dinamis. Berbagai upaya pemberdayaan yang telah dilaksanakan sebelumnya sering kali tidak berkelanjutan karena belum berbasis pada data empiris yang akurat dan partisipasi aktif dari masyarakat. Di tengah kompleksitas tersebut, pemetaan sosial hadir sebagai pendekatan strategis untuk memahami realitas sosial dan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pemahaman terhadap realitas komunitas lokal dalam penelitian ini didasarkan pada teori integrasi Ogburn dan Nimkoff, yang menekankan bahwa integrasi sosial terjadi ketika norma-norma bersama dijalankan secara kolektif. Norma tidak hanya mengatur perilaku, tetapi juga memandu proses identifikasi kebutuhan dan perumusan masalah secara partisipatif. Dalam konteks ini, pemetaan sosial tidak sekadar alat deskriptif, melainkan juga ruang interaksi yang menyatukan norma, nilai, dan kepentingan masyarakat. Melalui mekanisme ini, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pemetaan sosial dapat menjadi instrumen strategis dalam membangun konsensus dan merumuskan prioritas kolektif, sehingga mendorong intervensi pemberdayaan ekonomi yang adaptif dan berkelanjutan di Kampung Cipulus. Melalui proses pengumpulan dan analisis data yang melibatkan masyarakat secara langsung, pemetaan sosial memberikan fondasi yang kuat untuk merumuskan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal. Pendekatan integratif yang digunakan dalam penelitian ini memadukan paradigma konstruktivis dengan metode riset aksi Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PkM Sisdamas), dan menjadikan norma sosial sebagai elemen penting dalam membangun konsensus antara peneliti dan komunitas. Dengan memanfaatkan teknik Participatory Action Research (PAR) serta teknologi pemetaan spasial seperti Geoghraphical Information System (GIS), pemahaman terhadap struktur sosial dan potensi ekonomi menjadi lebih akurat dan kontekstual. Hasil dari rangkaian proses tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat dapat diidentifikasi secara jelas melalui visualisasi spasial dan naratif sosial, sementara keterlibatan aktif warga dalam setiap tahapan memperkuat rasa kepemilikan terhadap program yang dirancang. Kesepahaman bersama yang terbangun tidak hanya menghasilkan rencana pemberdayaan yang adaptif, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai lokal seperti gotong royong, musyawarah, dan etika kolektif yang mendukung keberlanjutan jangka panjang. Pendekatan ini menawarkan kontribusi teoretis dalam memperkaya diskursus pemberdayaan berbasis komunitas, sekaligus memberikan panduan praktis dalam merancang program pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item