Salsabila, Afifah (2025) Interaksi SosiInteraksi sosial antara etnis Sunda dan etnis Cina: Studi di Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawangal antara Etnis Sunda dan Etnis Cina: Studi di Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati.
|
Text
1_cover.pdf Download (147kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text
3_skbebasplagiarism.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text
4_daftarisi.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
5_bab1.pdf Download (253kB) | Preview |
|
![]() |
Text
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Konflik antara etnik Cina dan pribumi telah berlangsung sejak lama, termasuk di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, yang dihuni oleh etnik Sunda dan Cina. Perbedaan budaya, agama, dan kepentingan sosial ekonomi sempat menimbulkan ketegangan, namun kini keduanya mampu hidup berdampingan secara harmonis. Kondisi ini menarik dikaji karena menunjukkan bagaimana interaksi tetap terjalin meski pernah terjadi konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya Desa Cemarajaya hingga dapat dihuni oleh dua kelompok etnik tersebut, bagaimana bentuk interaksi sosial yang terjadi antara etnik Sunda dan etnik Cina dalam kehidupan sehari-hari, serta apa saja faktor-faktor yang memengaruhi hubungan sosial yang terjalin di antara mereka. Penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dari George Herbert Mead. Teori ini dipilih karena mampu menjelaskan bagaimana makna sosial terbentuk melalui interaksi antarindividu, terutama melalui simbol-simbol budaya. Interaksi sosial antara dua etnik tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga melalui pertukaran simbol. Tiga konsep utama dari teori ini diri (self), pikiran (mind), dan masyarakat (society) digunakan untuk menganalisis bagaimana individu membentuk identitas dan sikap sosial berdasarkan interaksinya dengan kelompok lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara mendalam yang dilakukan pada 13 orang informan, dokumentasi, dan studi pustaka. Data dianalisis secara Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik, dengan langkah-langkah meliputi: transkripsi wawancara, reduksi data, pengelompokan berdasarkan tema dengan menghubungkan temuan lapangan dengan konsep-konsep utama dalam teori Interaksionisme Simbolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara etnik Sunda dan Cina di Desa Cemarajaya ditandai oleh pertukaran simbol dalam tujuh unsur kebudayaan Koentjaraningrat, seperti toleransi dalam praktik ibadah, kolaborasi dalam kesenian lokal, dan transfer kebiasaan hidup. Meski terdapat ketegangan dalam isu sensitif seperti konversi agama, masyarakat tetap menunjukkan kesadaran kolektif untuk membangun harmoni melalui simbol dan makna yang disepakati bersama.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Interaksi Sosial; Etnik Sunda; Etnik Cina; Interaksionisme Simbolik; Simbol Budaya |
Subjects: | Ethics of Social Relations Sociology and Anthropology, Society Social Interaction, Interpersonal Relations > Social Interactions between Groups |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Afifah Salsabila |
Date Deposited: | 26 Aug 2025 04:33 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 04:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/115884 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |