Kedudukan hukum anak yang lahir di luar perkawinan tercatat: Analisis penetapan pengadilan nomor 523/Pdt.P/2024/PA.Badg dan nomor 587/Pdt.P/2024/PA.Krw tentang asal usul anak

Muriani R, Karina Novian (2025) Kedudukan hukum anak yang lahir di luar perkawinan tercatat: Analisis penetapan pengadilan nomor 523/Pdt.P/2024/PA.Badg dan nomor 587/Pdt.P/2024/PA.Krw tentang asal usul anak. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (216kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (377kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (740kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (126kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (309kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (494kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) | Request a copy
	Text 11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (432kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya penetapan asal usul anak di Pengadilan Agama Bandung dan Pengadilan Agama Karawang tahun 2024, yakni Penetapan Pengadilan Nomor 523/Pdt.P/2024/PA.Badg dan Nomor 587/Pdt.P/2024/PA.Krw. dalam amar penetapannya, Majelis Hakim Pengadilan Agama Bandung menetapkan almarhum suami Pemohon merupakan ayah kandung anak dari Pemohon, sehingga dengan dikabulkannya penetapan ini Pemohon dapat membuat akta kelahiran anaknya dengan mencantumkan nama ayah kandungnya. Sedangkan dalam penetapan asal usul anak di Pengadilan Agama Karawang, Majelis Hakim menolak Pemohon II sebagai ayah kandung dari anak Pemohon I, dengan alasan bahwa anak Para Pemohon lahir di luar perkawinan yang sah. Hal ini menimbulkan pertanyaan hukum karena dalam peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Perkawinan dan juga Kompilasi Hukum Islam sahnya suatu perkawinan adalah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum Majelis Hakim secara filosofis, sosiologis, dan yuridis, terhadap penetapan Pengadilan Agama Bandung dan Pengadilan Agama Karawang, menganalisis akibat hukum bagi anak yang lahir di luar perkawinan tercatat setelah ditetapkannya penetapan tersebut, dan juga mengkaji terhadap hukum agama dan hukum negara terhadap asal usul anak yang lahir di luar perkawinan tercatat dengan perspektif maqashid syariah. Kerangka berpikir penelitian ini dibangun dengan menganalisis variabel menggunakan teori yang relevan. Sehingga teori utama yang digunakan adalah teori kepastian hukum, kemudian teori mashlahah sebagai penghubung antara hukum yang abstrak dengan sosial religi Masyarakat, dan teori eksistensi sebagai teori terapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan metode kualitatif. Data yang diperoleh dari penetapan asal usul anak ini, kemudian dianalisis secara sistematis melalui pendekatan studi pustaka dan juga wawancara yang terdapat dalam sumber hukum primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini, Majelis Hakim Pengadilan Agama Bandung dan Pengadilan Agama Karawang menggunakan pertimbangan filosofis, sosiologis, dan yuridis, yang berbeda, meskipun tidak secara rinci dijelaskan dalam penetapan Pengadilan Agama Bandung. Akibat hukum yang timbul pasca lahirnya dua penetapan ini berbeda, karena penetapan Pengadilan Agama Bandung diterima sehingga akibat hukum yang timbul adalah terpenuhinya hak keperdataan anak yang disandarkan kepada almarhum ayah kandungnya, sedangkan penetapan Pengadilan Agama Karawang menolak asal usul anak sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya hak-hak keperdataan anak dari ayahnya biologisnya. Asal usul anak ini juga dapat ditinjau dari segi maqashid syariah dengan menyandarkan kepada lima pokok syariat.

Actions (login required)

View Item