Simulasi run-up gelombang panjang pada pantai dengan vegetasi menggunakan metode staggered grid

Febriani, Anisa Yusti (2025) Simulasi run-up gelombang panjang pada pantai dengan vegetasi menggunakan metode staggered grid. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (228kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (695kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_skbebasplagiarims.pdf

Download (201kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_daftrarisi.pdf

Download (651kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab1.pdf

Download (703kB) | Preview
[img] Text
6_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (914kB) | Request a copy
[img] Text
7_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (866kB) | Request a copy
[img] Text
8_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
9_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (724kB) | Request a copy
[img] Text
10_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (653kB) | Request a copy
[img] Text
11_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (713kB) | Request a copy

Abstract

Run-up gelombang panjang merupakan proses naiknya muka air ke daratan akibat gelombang. Pada penelitian ini dibahas simulasi numerik run-up gelombang panjang di pantai miring dengan pengaruh vegetasi. Gelombang dimodelkan menggunakan persamaan air dangkal 1D nonlinier. Gelombang yang dikaji pada penelitian ini adalah gelombang soliter dan gelombang sinusoidal. Simulasi dilakukan dengan metode staggered grid, yang mendefinisikan variabel kecepatan dan tinggi muka air pada titik grid yang berbeda, sehingga memberikan kestabilan dan akurasi lebih baik. Pada penelitian ini vegetasi dimodelkan sebagai batang kaku yang menimbulkan gaya hambatan dan gaya inersia terhadap aliran. Diskretisasi fluks nonlinier menggunakan pendekatan upwind orde satu untuk menentukan nilai variabel di titik tengah antar grid sesuai arah aliran, karena variabel pada metode staggered grid tidak diletakkan pada titik yang sama sehingga nilai tersebut tidak terdefinisi secara eksplisit. Dalam menjaga kestabilan waktu diterapkan syarat Courant Friedrichs Lewy (CFL). Selain itu, metode wet-dry digunakan untuk mendeteksi batas daerah basah dan kering sehingga pergerakan garis pantai dapat dimodelkan secara realistis selama run-up berlangsung. Simulasi dilakukan dalam dua kondisi, tanpa vegetasi dan dengan vegetasi, untuk melihat pengaruh vegetasi terhadap perambatan gelombang dan tinggi run-up. Hasil simulasi menunjukkan bahwa vegetasi pantai dapat menurunkan tinggi run-up cukup signifikan. Baik pada gelombang soliter maupun sinusoidal, hasil menunjukkan vegetasi mampu mengurangi tinggi run-up yang mencapai daratan. Pada gelombang soliter, penurunan tinggi run-up akibat vegetasi mencapai 28, 20%, sedangkan pada gelombang sinusoidal penurunannya lebih besar, yaitu 33, 33%. Ini menunjukkan vegetasi berperan penting dalam mengurangi dampak gelombang panjang di wilayah pesisir.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Run-up; Vegetasi pantai; Staggered grid; CFL, Wet-dry;
Subjects: Mathematics > Research Methods of Mathematics
Applied mathematics > Programming Mathematics
Applied mathematics > Special Topics of Applied Mathematics
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Matematika
Depositing User: Yusti Anisa
Date Deposited: 29 Aug 2025 09:03
Last Modified: 29 Aug 2025 09:03
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/116515

Actions (login required)

View Item View Item