Penafsiran ayat-ayat tentang cara berkomunikasi yang baik: Perspektif tafsir Fathul Qadir karya Imam Asy-Syaukani

Khoirunnisa, Khoirunnisa (2025) Penafsiran ayat-ayat tentang cara berkomunikasi yang baik: Perspektif tafsir Fathul Qadir karya Imam Asy-Syaukani. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) abstrak.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text (BEBAS PLAGIARISME) 1211030088 khoirunnisa - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme (1).pdf Download (266kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) daftar isi.pdf Download (183kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) bab satu.pdf Download (428kB) | Preview
	Text (BAB II) bab dua.pdf Restricted to Registered users only Download (533kB)
	Text (BAB III) bab tiga.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB)
	Text (BAB IV) bab empat.pdf Restricted to Registered users only Download (906kB)
	Text (BAB V) bab lima.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB)
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) daftar pustaka.pdf Download (250kB) | Preview

Abstract

Komunikasi merupakan aspek mendasar dalam kehidupan manusia, baik dalam hubungan sosial, keluarga, maupun keagamaan. Di era modern yang penuh tantangan, seperti derasnya arus informasi, kemudahan berinteraksi secara digital, dan maraknya penyebaran ujaran kebencian, kebutuhan terhadap pedoman komunikasi yang baik semakin mendesak. Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam telah memberikan panduan komunikasi yang etis, sopan, dan bijak. Penelitian ini mengkaji penafsiran Imam Asy-Syaukani dalam kitab Tafsir Fathul Qadir terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung prinsip-prinsip komunikasi yang baik, seperti qaulan ma’rufan (QS. Al-Baqarah ayat 263, QS. An-Nisa ayat 5 Al-Ahzab ayat 32), qaulun ma’rufun (QS. Muhammad ayat 21), qaulan sadida (Al-Ahzab ayat 70), qaulan maysuran (QS. Al-Isra ayat 28), qaulan karima (QS. Al-Isra ayat 23), dan qaulan layyinan (QS. Taha ayat 44), serta mengkaji relevansinya dalam kehidupan modern melalui pendekatan teori sensitivitas retorika untuk memahami bagaimana komunikasi Qur’ani menyesuaikan pesan dengan kondisi psikologis, sosial, dan emosional lawan bicara, demi mencipatakan komunikasi yang lebih efektif dan manusiawi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya memahami nilai-nilai komunikasi Qur’ani dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan modern. Rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana penafsiran Imam Asy-Syaukani terhadap ayat-ayat tentang cara berkomunikasi yang baik dan bagaimana relevansinya dalam kehidupan masa kini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna komunikasi Qur’ani menurut tafsir klasik dan melihat signifikansinya dalam praktik komunikasi kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir tematik (maudhu’i), serta teknik pengumpulan menggunakan libaray research, dengan sumber utama kitab Tafsir Fathul Qadir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Imam Asy-Syaukani memberikan penekanan bahwa komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan dengan lemah lembut, jujur, santun, penuh penghormatan, mudah diterima, dan mampu menyentuh hati lawan bicara. Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku dalam konteks ibadah atau dakwah saja, tetapi juga sangat relevan dalam membangun interaksi sosial, memperkuat relasi keluarga, meredam konflik, dan memperbaiki moral komunikasi di era digital. Dengan demikian, komunikasi yang baik dalam perspektif Tafsir Fathul Qadir karya Imam Asy-Syaukani merupakan perwujudan dari ketakwaan, kematangan spritual, dan adab seorang muslim dalam bermasyarakat

Actions (login required)

View Item