Azkia, Sharla Shafa Salsabila (2025) Analisis putusan nomor.1/PID.SUS-ANAK/2020/PN KPN tentang tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian perspektif hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
![]() |
Text (COVER)
Cover.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) |
|
|
Text
ABTRAK.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
SK PLAGIARISME (1).pdf Download (267kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (64kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (356kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB II (2).pdf Restricted to Registered users only Download (769kB) |
|
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
|
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (674kB) |
|
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
|
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB) |
|
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (272kB) |
Abstract
Tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian merupakan bentuk kejahatan serius yang tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga menimbulkan persoalan hukum yang kompleks, terutama apabila dilakukan oleh anak di bawah umur. Penelitian ini mengkaji Putusan Pengadilan Negeri Kepanjen Nomor 1/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpn, yang menjatuhkan putusan terhadap anak pelaku penganiayaan yang menyebabkan kematian dalam situasi pembelaan diri dari ancaman kejahatan seksual dan perampasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan sanksi terhadap anak pelaku penganiayaan yang mengakibatkan kematian; (2) unsur dan sanksi tindak pidana tersebut menurut hukum positif dan hukum pidana Islam; serta (3) penerapan hukum dalam putusan tersebut dari perspektif kedua sistem hukum. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan teori hukum pidana, teori pertanggungjawaban pidana, serta prinsip-prinsip dalam hukum pidana Islam seperti qishash, diyat, dan ta’zir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrif analisis dengan pendekatan yuridis normatif. pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan terhadap peraturan perundang-undangan, dokumen putusan pengadilan, serta sumber-sumber hukum Islam, dan sumber data skunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim dalam memutus perkara anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan hingga mengakibatkan kematian tidak hanya berpegang pada ketentuan hukum positif semata, melainkan juga mempertimbangkan berbagai aspek (1) Dalam putusan tersebut, hakim menekankan prinsip pembinaan sebagai orientasi utama dalam penjatuhan sanksi, bukan pemenjaraan. (2) Jika ditinjau dari perspektif hukum pidana Islam, hakim memperhatikan status anak sebagai pelaku yang belum mencapai kriteria mukallaf, sehingga tidak dapat dijatuhi hukuman qishash, melainkan dikenai sanksi ta’zir yang sifatnya mendidik dan ditentukan oleh hakim. (3) Dalam hukum Islam, terdapat kemungkinan adanya pemaafan dari keluarga korban serta pembayaran diyat sebagai bentuk penyelesaian damai. (4) Dengan demikian, putusan hakim dalam kasus ini mencerminkan keseimbangan antara penegakan hukum dan perlindungan anak, sekaligus menggambarkan kearifan hukum Islam yang mengutamakan keadilan substantif, perlindungan jiwa, dan perbaikan moral bagi pelaku yang masih dalam usia anak.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penganiayaan; Hukum Pidana Islam; Hukum Positif |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Sharla Azkia |
Date Deposited: | 04 Sep 2025 06:50 |
Last Modified: | 04 Sep 2025 06:50 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117116 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |