Analisis putusan nomor 395/PID/2023/PT BDG tentang sanksi tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama perspektif hukum pidana Islam

Resanti, Resanti (2025) Analisis putusan nomor 395/PID/2023/PT BDG tentang sanksi tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama perspektif hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.

	Text (COVER) Cover Resanti.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB)
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN) SK BEBAS PLAGIARISM.pdf Download (620kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI (1).pdf Download (152kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (371kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB)
	Text (BAB III) BAB III (2).pdf Restricted to Registered users only Download (249kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB)
	Text (LAMPIRAN) putusan_395_pid_2023_pt_bdg_20241018164624.pdf Restricted to Repository staff only Download (203kB)

Abstract

Bentuk pembunuhan yang sering terjadi di Indonesia adalah pembunuhan berencana yang dilakukan oleh pelaku pembunuhan dengan niat dan persiapan. Penelitian ini mengkaji secara mendalam tentang sanksi tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama sebagaimana termuat dalam Putusan Nomor 395/PID/2023/PT BDG. Kasus ini melibatkan tiga terdakwa yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solehudin, yang secara bersama-sama melakukan pembunuhan terhadap sejumlah korban dengan motif kompleks yang mencakup unsur spiritualisme menyimpang, penguasaan harta, dan manipulasi psikologis. Perkara ini menyita perhatian publik mengingat modus kejahatan yang sangat keji dan bersifat sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan hukum Hakim tentang tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama dalam putusan nomor 395/PID/2023 PT BDG menurut Hukum Pidana Islam, unsur-unsur dan sanksi dalam putusan, serta mengkaji efektivitas sanksi dalam perspektif Hukum Pidana Islam. Teori kerangka berpikir yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu teori pembalasan dalam penelitian ini berdasarkan pandangan peneliti bahwa pemidanaan adalah suatu bentuk pembalasan terhadap pelaku atas apa yang telah mereka perbuat dan teori uqubah. Teori-teori tersebut menjadi landasan dari penelitian yang mengangkat permasalahan pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis atau analisis isi, yang merupakan metode yang digunakan untuk meneliti dokumen serta menganalisis data-data yang berhubungan dengan judul skripsi dalam hal ini adalah isi putusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 395/PID/2023/PT BDG. Tentang pembunuhan yang dilakukan seacara bersama-sama. Menurut Barelson analisis konten adalah suatu teknik penelitian untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan sistematik mengenai isi yang terkandung dalam media komunikasi Berdasarkan hasil dari penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa (1) Pertimbangan hakim yang digunakan untuk memutuskan perkara pembunuhan berencana majelis mengedepankan keseimbangan antara keadilan substantif, efek jera, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. (2) Dalam Hukum Pidana Islam para terdakwa sudah memenuhi unsur pembunuhan dengan sengaja (qatlu al-amd) dimana perbuatan tersebut dilakukan dengan perencanaan terlebih dahulu dan menggunakan alat yang mematikan yaitu berupa racun. Maka dari itu pelaku seharusnya mndapatkan hukuman Qishash yaitu hukuman setimpal karena telah membunuh dan juga tidak ada indikasi pemaafan dari wali korban.

Actions (login required)

View Item