Faktor Penyebab Menjadi Pengemis Jalanan (Studi Kasus terhadap Para Pengemis Jalanan di Pasar Minggu Gasibu Kota Bandung).

Vini Nurmahmudah, Vini (1209105064) (2014) Faktor Penyebab Menjadi Pengemis Jalanan (Studi Kasus terhadap Para Pengemis Jalanan di Pasar Minggu Gasibu Kota Bandung). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (106kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (107kB) | Preview
	Text (BAB I - IV) 4_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 5_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB)

Abstract

Aktivitas mengemis masih menjadi masalah dari tahun ke tahunnya. Keberadaan pengemis sering dikaitkan dengan masalah sosial karena selain mengganggu kenyamanan masyarakat di tempat umum juga mengganggu ketertiban sosial. Adanya Peraturan Daerah di Kota Bandung mengenai larangan mengemis yang telah diberlakukan sejak tahun 2005, merupakan salah satu upaya dalam penanggulangan masalah ini. Akan tetapi, keberadaan serta aktivitas mengemis di Kota Bandung masih ada dan dilakukan salah satunya di Pasar Minggu Gasibu. Lokasi tersebut, merupakan tempat umum yang biasa dikunjungi warga masyarakat, juga para pengemis yang berdatangan dari berbagai lokasi yang biasa melakukan aktivitas di tempat lain. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, untuk mengetahui keberadaan serta faktor penyebab menjadi pengemis jalanan di Pasar Minggu Gasibu Kota Bandung. Kesejahteraan merupakan suatu kondisi atau tata kehidupan yang terpenuhi baik secara material, spiritual dan sosial. Tidak meratanya kesejahteraan sehingga menimbulkan masalah sosial seperti pengemis, yang sering dikaitkan dengan kondisi kemiskinan. Hal tersebut terjadi karena adanya hambatan individu dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya. Dalam penanganan suatu masalah sosial terdapat tiga tahapan, yaitu identifikasi, diagnosis dan treatment. Untuk mengetahui faktor penyebab suatu masalah maka diperlukan diagnosis masalah yaitu pencarian sumber masalah. Talcott Parsons mengemukakan teori struktural fungsional yang diibaratkan seperti organ tubuh manusia. Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing dan dalam menjalankan fungsinya setiap organ bekerjasama dengan organ-organ lainnya agar terjadi keseimbangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan studi kasus.Jenis data yang digunakan yaitu kualitatif, berupa uraian kalimat yang menggambarkan keberadaan serta faktor yang melatarbelakangi menjadi pengemis jalanan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi serta studi kepustakaan. Subjek penelitian ini yaitu para pengemis jalanan yang melakukan aktivitas di Pasar Minggu Gasibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pengemis jalanan di Pasar Minggu Gasibu, mayoritas berasal dari luar daerah dan sudah berusia lanjut. Untuk lokasi dan jam kerja dalam melakukan aktivitasnya, pengemis dapat mengaturnya sesuai keinginan.Penghasilannya yang didapatkan walaupun tidak menjanjikan dan menentu namun dari aktivitasnya pengemis mendapatkan penghasilan setiap harinya. Sedangkan dalam hal penampilan mayoritas pengemis mengkonstruksi penampilannya dengan mengenakan pakaian yang sudah lusuh. Mayoritas pengemis mengetahui akan adanya larangan dalam melakukan aktivitasnya dengan adanya dan pengalaman terjaring razia. Keberlangsungan aktivitas mengemis ini dikarenakan dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti biologis, psikologis, sosialisasi, ekonomi, sosial, Aturan/hukum, serta lokasi yang dijadikan tempat untuk aktivitasnya.

Actions (login required)

View Item