Keseimbangan lahir dan batin konsep manusia sempurna dalam pandangan Buya Hamka

Adeliya, Nur Ihda (2025) Keseimbangan lahir dan batin konsep manusia sempurna dalam pandangan Buya Hamka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) COVER.pdf Download (12kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (297kB) | Preview
Preview	Text (SK BEBAS PLAGIARISME) KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM (3).pdf Download (262kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (192kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (477kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (533kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (546kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (301kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (441kB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai keseimbangan lahir dan batin konsep manusia sempurna Buya Hamka. Di era modern, manusia menghadapi tantangan besar berupa ketimpangan antara aspek material dan spiritual dalam kehidupannya. Perkembangan peradaban modern seperti konsumerisme dan ketergantungan terhadap teknologi telah menyebabkan manusia lebih mengutamakan kepuasan lahiriah, sehingga nilai-nilai spiritual kian terpinggirkan. Hal ini berdampak pada hilangnya rasa kemanusiaan dan kekosongan batin. Dalam konteks ini, konsep manusia sempurna menjadi tawaran solusi atas krisis kemanusiaan tersebut. Buya Hamka, sebagai pemikir Islam nusantara, menyampaikan bahwa manusia sempurna adalah mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara kesempurnaan lahir dan batin. Konsep ini dinilai relevan untuk menjawab problematika manusia modern yang kehilangan arah spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Buya Hamka mengenai keseimbangan lahir dan batin sebagai jalan menuju kesempurnaan manusia, serta menganalisis konsep tersebut melalui teori insan kamil yang dikemukakan oleh Murtadha Muthahhari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka untuk mengkaji pemikiran Buya Hamka mengenai manusia sempurna dan keseimbangan lahir-batin. Jenis sumber data penelitian terbagi menjadi dua, yaitu sumber data primer berupa karya-karya asli Buya Hamka dan Murtadha Muthahhari serta data sekunder dari literatur yang membahas pemikiran Buya Hamka dan Murtadha Muthahhari sebagai pisau analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, dan dianalisis menggunakan metode analisis pendekatan kualitatif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Buya Hamka, manusia sempurna adalah mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara dimensi lahir dan batin. Dimensi lahir mencakup kebutuhan fisik dan dorongan naluriah yang dikendalikan oleh akal, sedangkan dimensi batin mencakup nilai spiritual, kesopanan jiwa, dan kedekatan dengan Tuhan. Peran akal sangat penting dalam mengendalikan syahwat, amarah, dan ego, serta dalam membentuk keutamaan budi seperti iffah, syaja’ah, hikmah, dan ‘adalah. Konsep ini dianalisis menggunakan teori insan kamil Murtadha Muthahhari, yang memiliki kesamaan dalam menekankan pentingnya pengembangan seluruh potensi manusia secara seimbang. Namun, pendekatan Hamka dinilai lebih aplikatif, sedangkan Muthahhari lebih filosofis. Karena itu, gagasan keseimbangan lahir dan batin Buya Hamka tetap relevan sebagai solusi atas kegelisahan batin manusia modern, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial

Actions (login required)

View Item