Nurhamidah, Dewi Siti (2025) Sanksi tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh Penderita Skizofrenia dalam pasal 44 KUHP perspektif hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text (SKBEBASPLAGIARISM)
3_skbebasplagiasi.pdf Download (193kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
4_daftarisi.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
5_bab1.pdf Download (471kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUATAKA)
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) |
Abstract
Tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh pengidap skizofrenia menjadi permasalahan penting dalam hukum pidana, terutama terkait pertanggung jawaban pidana diberlakukan terhadap pelaku yang mengalami gangguan jiwa. Pasal 44 KUHP mengatur bahwa pelaku tindak pidana dengan gangguan jiwa tidak dapat dijatuhi pidana, namun dikenakan tindakan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaturan dan batasan mengenai cacat jiwa dalam pertumbuhan serta gangguan kejiwaan dalam Pasal 44 KUHP. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis penyakit skizofrenia dalam kriteria pasal 44 KUHP dan mengkaji Pasal 44 KUHP dalam perspektif hukum pidana Islam. Landasan berfikir dalam penelitian ini adalah pada sanksi tindak pidana pembunuhan oleh pengidap skizofrenia. Dalam proses analisis, peneliti mengguna kan teori pemidanaan dan teori Maqashid al-Syariah, di mana inti dari Maqashid adalah tercapainya maslahat. Dalam konteks ini, hukum Islam hadir untuk menjaga lima hal pokok, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta yang salah satunya berkaitan erat dengan gangguan kejiwaan.Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan analisis terhadap peraturan perundang-undangan dan konsep pertanggungjawaban pidana, serta dilengkapi dengan studi kasus terkait pembunuhan yang dilakukan oleh pengidap skizofrenia. Pendekatan ini digunakan untuk melihat kesesuaian antara teori dan praktik yang terjadi dalam sistem peradilan pidana.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pasal 44 KUHP memberikan pengaturan bahwa seseorang yang menderita cacat jiwa dalam pertumbuhan atau mengalami gangguan kejiwaan karena penyakit tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. Cacat jiwa dalam pertumbuhan merujuk pada kondisi di mana pertumbuhan jiwa seseorang tidak sempurna., sedangkan gangguan kejiwaan menunjuk pada kondisi di mana jiwa seseorang terganggu oleh penyakit. Dalam hal ini Skizofrenia termasuk dalam kategori gangguan jiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 KUHP, sebab gejala halusinasi, delusi, dan disorganisasi pikiran menyebabkan penderita kehilangan kemampuan memahami serta mengendalikan tindakannya. Hukum Pidana Islam sejalan dengan prinsip pasal 44 KUHP dengan menetapkan bahwa orang yang kehilangan akalnya tidak dibebani tanggungjawab pidana. Namun demikian, tanggungjawab diganti dengan uqubah Maliyah berupa diyat yang dibebankan kepada wali atau keluarga pelaku demi perlindungan hak-hak korban.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tindak Pidana; Pasal 44 KUHP; Skizofrenia; Hukum Pidana Islam |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Pidana Islam, Jinayat Criminal Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Dewi Siti Nurhamidah - |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 00:54 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 00:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117378 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |